Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Sebut Program Rumah Rakyat Mirip Rusun Terpadu Pasar ala Ahok

Kompas.com - 29/12/2016, 09:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Salah satu program unggulan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, adalah program rumah rakyat.

Agus menyebut, program itu merupakan program revitalisasi terhadap hunian, tanpa harus menggusur warga ke lokasi lainnya. Program rumah rakyat berbentuk tower rumah susun yang dilengkapi dengan tempat usaha untuk warga.

Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memiliki konsep rusun terpadu pasar. Menurut Agus, konsep rumah rakyat unggulannya mirip dengan konsep rusun terpadu pasar ala Ahok.

"(Program rumah rakyat) mirip seperti itu (rusun terpadu pasar), tetapi ini (Rumah Rakyat) akan terintegrasi dengan berbagai fasilitas umum dan terhubung ruas jalan untuk memudahkan konsumen," kata Agus, di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

(Baca: Agus Pilih Naik Motor Kunjungi Lokasi Kampanye Berikutnya)

Agus berpandangan perlu kajian lokasi untuk pembangunan secara spesifik. Dia mengatakan, program utamanya adalah merevitalisasi pasar-pasar yang sudah ada saat ini.

"Kemudian (mengenai) program rumah rakyat yang akan dikembangkan, bagaimana menyiapkan lahan hunian yang jauh lebih layak untuk masyarakat dan menyiapkan tempat usaha," ucap Agus.

Melalui program perumahan rakyat, Agus-Sylvi ingin membangun tower rumah susun di lokasi yang sama dengan tempat tinggal warga tersebut. Dengan demikian, kata Agus, warga dapat tinggal di lokasi yang sama dalam kondisi yang lebih baik.

Suami Annisa Pohan itu berharap, langkah ini menjadi salah satu cara untuk menata tanpa harus menggusur permukiman warga. Dia memproyeksikan pembangunan 700 tower dengan 300.000 unit selama satu periode atau lima tahun.

Rusun terpadu pasar ala Ahok

Sementara itu, mulai 2016, Pemprov DKI Jakarta akan membangun sebanyak 12 rusun terpadu pasar tradisional. Nantinya, pasar tradisional itu akan diubah secara konsep menjadi pasar modern.

Adapun 12 rusun terpadu pasar itu akan dibangun di Pasar Rumput, Pasar Sunter, Pasar Minggu, Pasar Serdang, Pasar Blok G, Pasar Sindang, Pasar Sukapura, Pasar Jelambar Polri, Pasar Lontar Kebon Melati, Pasar Cempaka Putih, Pasar Jembatan Besi, dan Pasar Grogol.

Rencana pembangunan rumah susun terpadu di pasar tradisional berasal dari ide Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ahok, sapaan Basuki, sudah banyak pihak swasta yang membangun apartemen dan di bawahnya adalah pusat perbelanjaan atau mal, seperti di apartemen Season City dan Central Park yang dibangun Agung Podomoro Group, serta apartemen Taman Anggrek dan Lotte Shopping Avenue yang dibangun Ciputra Group.

Ahok meyakini, konsep kelas menengah ke atas ini dapat diadopsi kepada warga kelas menengah ke bawah. Hal ini dimaksudkan agar penghuni rusun juga dapat memiliki usaha di dekat huniannya.

Kompas TV Cara Jitu Menjaring Pemilih Muda Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com