Herianudin kemudian berkata lagi, "Sah-sah aja, Pak. Ini kan momentumnya bukan untuk pilkada kan?"
Ahok menjawab, "Mau pilkada enggak pilkada, saya sah ke sini. Ini masa kampanye, saya sah datang. Saya mau kampanye, teriak nomor dua juga sah."
"Cuma enggak melibatkan RT-nya. RT-nya enggak ada," kata Herianudin.
"Enggak perlu," jawab Ahok.
"Kenapa Babinsa-nya ke sini? (sambil menunjuk personel polisi). Laporan ke RW, enggak? Enggak ada, kan?" tanya Herianudin.
"Bebas, Pak."
"Iya paham, bebas, Pak. Wewenang Bapak, kan masih ada wewenangnya."
"Kamu maunya apa gitu lho?"
"Kami menolak, warga sini."
"Ya menolak boleh aja. Kamu kalau menolak, kamu daftar resmi, kami juga bisa gugat!"
"Saya bukan masalah gugatnya. Saya siap digugat, Pak."
Ahok mulai malas merespons dan meninggalkan Herianudin.
"Catat namanya kalau kayak gitu. Anda menyatakan menolak saya, saya catat namanya," kata Ahok.
"Nama saya Herianudin, Pak."
"Ya udah kami laporkan."
Kemudian Ahok diminta keluar oleh rekan-rekan Herianudin.
"Kenapa saya enggak boleh datang?" tanya Ahok.
Ahok kemudian berjalan meninggalkan Herianudin yang berganti berdebat dengan warga setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.