Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar di Facebook, Protes Pendukung Ahok yang Rumahnya Ditempeli Stiker Agus-Sylvi

Kompas.com - 31/12/2016, 14:11 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial Facebook sedang viral tentang adanya pendataan dari pihak kelurahan ke rumah warga, yang berujung pemasangan stiker pasangan cagub-cawagub nomor satu, Agus-Sylvi.

Pemilik akun Facebook Pataresia Tetty menuliskan, dia datangi oleh petugas dari kelurahan yang mengaku hendak mendata. Padahal, sudah pihak kelurahan sudah mendata rumahnya sebulan yang lalu.

"A-ha .. barusan eike didatangi petugas dari kelurahan buat ngedata pemilih paslon buat pilkada nanti. Padahal sebulan yang lalu gue udah didata dan dapet sticker tanda bahwa gue sudah terdaftar sebagai pemilih resmi. Nah yang barusan dateng dari kelurahan itu ibu-ibu.mencatat jumlah pemilih di keluarga gue. Kebetulan cuma ada 2, yaitu gue dan bokap gue sesuai dengan data yg tercantum di kartu keluarga. Doi catet nama gue dan nama bokap dibalik sticker, lalu setelah bagian belakang sticker yg berisi data nama gue dan nama bokap dilepas, sticker itu ditempel di kaca jendela gue.
Mau tau tu sticker gambar siapa? Ternyata tu sticker gambar paslon no.1. Lalu terjadilah percakapan seperti ini:

Gue : "ishh .. ibu saya mah pilih Ahok, bukan anaknya si pepo yang emaknya galak ini".

Petugas (sambil ketawa): "yahh ini mah saya cuma ngejalanin tugas ajj buat ngedata. Soal nanti itu ibu mau pilih siapa itu mah hak ibu".

Gue : "lha klo ketahuan bawaslu ini bisa dianggap pelanggaran loh, soalnya ibu udah ngedata warga dengan mencatat nama pemilih di balik sticker paslon 1, seolah-olah warga tsb adalah pendukung paslon yg ini".

Petugas : "Akh gk gitu juga kali bu, orang saya cuma disuruh mencatat nama-nama pemilih nanti ajj koq".

Cerita ini yang ditulis pada 29 Desember 2016 ini sudah menyebar di Facebook.

Tim pemenangan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Agus Harimurti-Sylviana Murni mengaku tidak mengetahui soal pendataan dan penempelan stiker seperti yang diceritakan oleh akun Pataresia Tetty itu.

Juru Bicara Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi itu.

"Kami belum tahu tentang hal itu, tapi kami akan segera cross-check. Tapi kalau data pemilih, ada mekanisme kita dapat informasi berapa jumlah warga pemilih KPUD, itu tim yang cross check," ujar Rico di Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12/2016).

Rico menjelaskan, koordinator wilayah dari tim pemenangan Agus-Sylvi hanya mendata jumlah pemilih yang ada di Jakarta sesuai dengan data daftar pemilih tetap (DPT) yang didapatkan dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com