JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali tahun 2017, pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, melakukan aktivitas berbeda.
Anies berkonvoi bersama rombongannya dari Kemang, Jakarta Selatan, menuju ke Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (1/1/2017).
"Kita pagi ini konvoi, ya jalan-jalan Jakarta, mumpung 1 Januari jalanan Insya Allah masih sepi, kita sama dengan teman-teman naik motor, terus kita ingin lebih dekat dengan suasana Jakarta," ujar Anies sebelum memulai konvoi di Kemang.
(Baca juga: Sandiaga Ingin Ada Pendidikan Kebakaran di Permukiman Padat)
Dalam konvoi tersebut, Anies menggunakan vespa berpelat nomor AB 6182 FA yang sudah dia gunakan sejak masa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Anies menyebut vespa tahun 1968 itu juga digunakan ayahnya sejak tahun 1970-an. Saat konvoi, Anies membonceng anak ketiganya, Kaisar Hakam Baswedan.
Anies tampak mengenakan kemeja putih dan rompi hitam, sedangkan Kaisar mengenakan kaus berwarna biru bergambar logo "salam bersama" khas Anies-Sandi.
Anies mengaku bernostalgia dengan jalan-jalan berkeliling Jakarta menggunakan vespanya itu.
"Iya nostalgiaan dan jalan-jalan keliling Jakarta. Bayangkan bila Jakarta jadi kota yang nyaman, yang bisa kita jalan-jalan dengan santai, kota yang bersih, lingkungannya sehat. Suasana tanggal 1 Januari pagi adalah suasana Jakarta yang nyaman," kata dia.
Jika dia terpilih pada Pilkada DKI 2017, Anies berharap bisa membangun Jakarta yang selalu nyaman.
Sementara itu, sebelum Anies memulai konvoi, Sandi sudah terlebih dahulu berlari bersama para pendukung mereka.
Dia berlari lebih kurang tujuh kilometer di sekitar Kemang. Dengan berlari, Sandi mengaku bisa mendekatkan diri dengan warga Jakarta, selain sebagai gaya hidup sehat.
Ia juga menilai lari ini sebagai simbol. "Ini simbolisme bahwa Jakarta itu punya perjalanan yang masih sangat panjang, jadi harus dikejarnya dengan berlari," ucap Sandi.
(Baca juga: Makna Tahun 2016 bagi Anies Baswedan )
Dengan "berlari", Sandiaga akan membangun jembatan harapan bagi masa depan warga Jakarta.
Jakarta, kata dua, juga harus dibangun sebagai ibu kota Indonesia.
"Ibu kota dari Indonesia kan Jakarta, Jakarta harus melahirkan sebuah harapan dan Anies-Sandi harus jadi jembatan untuk harapan tersebut," ujar dia.