Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Penumpang dan Keluarganya yang Selamat Saat Kapal Terbakar

Kompas.com - 01/01/2017, 18:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rombongan yang hendak berwisata merayakan tahun baru 2017 ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, dikagetkan dengan asap yang tiba-tiba muncul di belakang kapal yang mereka tumpangi, Minggu (1/1/2017) pagi.

Kapal bernama Zahro Express itu tiba-tiba saja mengeluarkan api dari bagian kapal dekat mesin di sebelah belakang.

"Awalnya orang-orang bilang, ada yang loncat ke air. Enggak lama, asapnya kelihatan. Kayaknya orang itu, bapak-bapak, sudah nyadar ada yang enggak beres," kata salah satu penumpang selamat, Fredy Zakaria (16) kepada Kompas.com, Minggu sore.

Fredy menumpang kapal tersebut bersama lima orang anggota keluarganya, yaitu Deddy Satria (14), Gerry Ismayadi (17), Asep Setiadi (13), Ayu Purwanti (21), dan Cucurug Miningsih (49).

Mereka yang sebagian besar berasal dari Pangandaran, Jawa Barat, memang berencana menghabiskan libur awal tahun di Pulau Tidung.

Setelah penumpang disadarkan melalui tebalnya asap di belakang kapal, sebagian besar panik dan langsung mendorong orang-orang di depannya untuk keluar. Di tengah kepanikan itu, dia juga mendengar ada penumpang yang berteriak bahwa genset mesin kapal telah meledak.

Fredy menggambarkan, kapal Zahro Express terdiri atas dua dek atau lantai. Penumpang di dek paling bawah hanya bisa keluar kapal melalui pintu dari belakang kapal yang terdapat tangga menuju dek atas.

Kondisi ini yang membuat penumpang pada akhirnya ada yang terjebak di dek bawah dan tidak bisa keluar, karena api menjalar begitu cepatnya hingga menutup pintu keluar di bagian belakang.

"Apinya cepat sekali, enggak sampai lima menit kapal sudah kebakar semua," tutur Fredy.

Fredy bersama keluarganya beruntung ada di dek atas. Di sana, mereka bisa langsung loncat ke air, melarikan diri dari kobaran api. Satu per satu dari mereka loncat ke laut dengan berbekal beberapa life jacket yang didapat dengan cara berebut dari penumpang lain.

"Saya ngerasain rata-rata pada panik, termasuk adik sepupu saya sendiri. Padahal sudah saya bilang jangan panik. Untungnya bisa selamat semua, cuma kaki ada yang lecet-lecet," ujar Fredy. (Baca: BNPB Sebut Jumlah Korban Tewas dari Kapal Terbakar 23 Orang)

Meski selamat, Fredy menyaksikan sendiri bagaimana penumpang lain yang memilih bertahan di bagian depan kapal, berdesak-desakkan, hingga api semakin menjalar membakar semua bagian kapal tanpa sisa. Ada yang pada akhirnya memilih loncat, tetapi setengah dari tubuhnya terkena luka bakar.

"Ada anak perempuan sama bapaknya loncat, tapi anaknya itu kebakar di badan kirinya. Muka dia juga kena," ucap Fredy.

Kini, Fredy bersama keluarganya telah berada di Rumah Sakit Atmajaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Fredy dirawat bersama ratusan penumpang lain yang selamat dan yang mengalami luka-luka.

Kompas TV Kesaksian Korban Kapal Terbakar di Muara Angke
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com