Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD DKI Kesulitan Mendata Penumpang Kapal Terbakar, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/01/2017, 20:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto mengaku kesulitan mendata jumlah penumpang kapal terbakar, Zahro Express.

Hal itu dikarenakan nahkoda kapal, Moh Nali, sedari awal tidak mencatat jumlah penumpang secara keseluruhan yang naik ke kapalnya.

"Memang di manifes cuma 100 orang, tapi yang naik ada 200 orang lebih. Makanya sampai sekarang saya juga bingung, ada 17 orang yang hilang itu bisa saja termasuk dalam 20 korban meninggal yang jenazahnya dibawa ke RS Polri," kata Denny kepada Kompas.com, Minggu (1/1/2017) malam.

Sebelumnya, Pusdalops BPBD DKI Jakarta merilis data sementara korban kapal terbakar yang disebar oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Dari data itu, disebut sebanyak 23 penumpang meninggal dunia, 17 penumpang hilang, 17 lainnya mengalami luka-luka, dan 194 penumpang dinyatakan selamat.

(Baca: BNPB Sebut Jumlah Korban Tewas dari Kapal Terbakar 23 Orang)

 

Ketika ditanya lebih lanjut soal data itu, Denny mengaku belum bisa memastikan lebih lanjut. Ada berbagai kemungkinan yang membuat pihaknya belum bisa menentukan data pasti berapa total penumpang dan berapa yang mengalami luka atau hilang maupun meninggal dunia.

"Bisa saja penumpang yang selamat enggak kecatat, lalu mereka langsung pulang. Ini yang jadi kendala kami dan mengapa datanya masih ada beberapa versi alias simpang siur," tutur Denny.

Secara terpisah, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono juga mempertanyakan mengapa hanya ada 100 orang dalam daftar manifes penumpang kapal Zahro Express. Padahal, penumpang yang ada di dalamnya berjumlah lebih dari dua kali lipat daftar penumpang dalam manifes.

"Ini yang masih kami cari tahu, kenapa penumpang bisa ada sampai 250-an tetapi di manifes cuma 100 orang," ujar Sumarsono.

(Baca: Nakhoda Kapal Zahro Express Perbolehkan Penumpang Naik Tanpa Tercatat di Manifes)

 

Berdasarkan lembar surat izin berlayar kapal Zahro Express yang didapat Kompas.com, tercatat memang hanya ada 100 orang dalam daftar manifes.

Surat izin berlayar kapal Zahro Express menyebutkan izin kapal berlayar dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung pukul 07.00 WIB. Surat izin berlayar itu dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Angke untuk nahkoda kapal Zahro Express, Moh Nali.

Kompas TV Inilah Nama Para Korban Kapal Terbakar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com