Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Plt Gubernur DKI Kena Imbas Kasus Ahok...

Kompas.com - 02/01/2017, 06:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

Ketika Sumarsono membuka jendela mobilnya, biasanya warga akan langsung meminta maaf. Meski demikian, dia tetap menyayangkan tindakan tersebut.

"Sayang-lah 'Allahu Akbar Allahu Akbar' itu sebuah ungkapan suci yang harus disampaikan dengan sangat khusyuk. Kalau hanya neriaki mobil, padahal begitu dibuka kaca saya, teriakannya jadi 'mohon maaf Bapak'," kata Sumarsono.

Akhirnya, dia pun melepas pelat "B 1 DKI" itu dan menggantinya dengan pelat B 1549 RFS. Dia tidak ingin pelat mobilnya memancing permasalahan yang tidak perlu.

(Baca juga: Mengapa Sumarsono Tak Mau Lagi Gunakan Pelat "B 1 DKI"?)

Sumarsono tidak mau mengeluhkan situasi yang dialaminya itu. Dia menganggap ini semua risiko yang harus dia hadapi dalam memimpin Jakarta. Apalagi, di tengah situasi politik menjelang Pilkada seperti saat ini.

"Ibaratnya dalam perjuangan untuk memimpin Jakarta ada sesuatu, saya sudah niat akan saya wakafkan diri saya untuk Jakarta. Jadi apa pun yang terjadi sudah-lah saya terima apa yang harus saya terima," ujar Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com