KOMPAS.com — Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono mengonfirmasi bahwa Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke Deddy Junaedi dicopot pasca-peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express, Minggu (1/1/2017).
"Ya benar. Alasan terkait terbakarnya Kapal Zahro Express," kata Tonny saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/1/2017).
Tonny menyampaikan, terdapat data yang tidak sesuai pada surat persetujuan berlayar (SPB) KM Zahro Express yang terbakar.
Menurut dia, pada SPB, jumlah penumpang tertulis 100 orang. Namun, pada kenyataannya, dikabarkan terdapat lebih dari 100 orang yang menumpang kapal tersebut.
"Jumlah penumpang tertulis 100 orang. Kalau yang ada di atas kapal ada yang bilang 184 orang, ada yang bilang 250 orang. Yang jelas, berbeda dengan yang di manifes," kata Tonny.
(Baca juga: Kronologi Kemenhub soal Kebakaran Kapal Zahro Express di Muara Angke)
Sebelumnya, lembaga otoritas sempat menyatakan, KM Zahro Express layak untuk berlayar berdasarkan SPB Zahro Express yang dikeluarkan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke.
Alasan lain, lanjut Tonny, terjadi pelanggaran kedisiplinan karena Deddy tidak berada di tempat saat kecelakaan terjadi.
"Waktu kecelakaan, dia tidak di tempat. Harusnya mengapa harus takut kalau dia tidak salah," tukasnya.
Menurut Tonny, Deddy akan dicopot dan digantikan oleh pelaksana tugas mulai Selasa (3/1/2017).
"Mulai besok akan dicopot. Kami tunjuk pelaksana tugas. Sudah ada calonnya, tinggal dilantik. Kami akan keluarkan SK," kata Tonny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.