Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Ada yang Bilang Saya Kejawen, Syiah, Liberal, Wahabi

Kompas.com - 02/01/2017, 19:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubenur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan menilai saat ini mulai banyak tudingan yang menyasar mengenai keislamannya. Ia menganggap tudingan-tudingan itu sebagai fitnah.

Ia menyampaikan hal itu menanggapi pertanyaan seorang warga RT 005/RW 06, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat saat berkampanye di lokasi tersebut, Senin (2/1/2016).

Pada kesempatan itu, salah seorang warga ada yang mencoba mengklarifikasi tudingan di media sosial yang menyebutkan jika Anies adalah penganut kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat Jawa).

"Masya Allah, fitnah itu. Ini baru pertama kali dengar ada kejawen. Kalau sudah pilkada banyak fitnah. Di sini saya dibilang kejawen, ada yang bilang saya syiah, ada yang bilang saya liberal, terus ada yang juga bilang saya wahabi," ujar Anies.

Tidak hanya terkait keislaman, Anies menyebut fitnah yang diarahkan kepadanya juga mulai mengarah ke urusan keluarga.

"Ada yang bilang saya kawin lagi. Saya bilang ini komplit fitnahnya," ujar Anies.

Pada kesempatan itu, Anies menyatakan bahwa dirinya merupakan penganut Islam Ahlussunnah Wal Jamaah atau Sunni. (Baca: Kata Anies, Saat Ini Jakarta Tidak Ramah untuk Pemeluk Agama)

Anies juga menyatakan bahwa dirinya adalah orang yang lahir di Kuningan, Jawa Barat. Sehingga ia menganggap tidak mungkin jika dirinya menjadi penganut Kejawen.

Karena itu, Anies meminta warga pendukung untuk membantunya mengklarifikasi berbagai fitnah yang diarahkan kepadanya.

"Saya seorang ahlussunnah wal jamah. Doakan bisa menjalankan syariah dengan baik. Percaya kalau fitnah sudah begini, berarti enggak bisa dikritik lagi programnya. Makanya yang dikritik orangnya, agamanya," ucap Anies.

Kompas TV Anies-Sandi Janji Benahi Tata Kelola Lingkungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com