Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pulau Pramuka Angkat Bicara soal Tuduhan Penodaan Agama oleh Ahok

Kompas.com - 09/01/2017, 08:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selasa, 27 September 2016. Seperti hari lainnya, sejak pagi, Sa'adah (47) bersiap-siap untuk berjualan nasi di warungnya yang tak jauh dari Kantor Bupati Kepulauan Seribu di Pulau Pramuka. Dalam kesehariannya, ia sering berinteraksi dengan pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertugas di pulau tersebut.

Sebelum memulai aktivitasnya, para pegawai negeri sipil (PNS) memang kerap makan di warung-warung nasi yang ada di sekitar kantor mereka, tak terkecuali di warung milik Sa'adah.

Pada 27 September pagi itulah, salah seorang PNS langganan Sa'adah mengabarkan bahwa pada hari tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan datang berkunjung. Kunjungan pria yang akrab disapa Ahok ini ke Pulau Pramuka bertujuan untuk meresmikan panen pertama budidaya kerapu kerja sama Pemprov DKI dan komunitas nelayan di Kepulauan Seribu.

Sebagai warga yang jarang berinteraksi dengan Ahok, Sa'adah dan warga lainnya tentu tak mau melewatkan begitu saja kedatangan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.

Setelah beberapa jam sejak kabar kedatangannya, Ahok pun tiba di Pulau Pramuka. Seketika itu pula, Sa'adah dan beberapa pedagang lainnya di sekitar warungnya langsung meninggalkan tempat berjualan dan bergegas menuju Kantor Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu yang menjadi lokasi acara.

Banyaknya warga yang memadati lokasi acara membuat Sa'adah tak bisa maju mendekat ke Ahok. Namun, kondisi itu tak membuatnya ingin kembali ke warung. Ia tetap menunggu sampai giliran Ahok berbicara, memberikan sambutan.

Setelah beberapa saat, Ahok akhirnya dipersilakan untuk maju ke depan panggung, menyampaikan sambutannya. (Baca: Kasus Dugaan Penodaan Agama oleh Ahok di Mata Warga Pulau Pramuka)

Sepenglihatan Sa'adah, Ahok mengawali sambutannya dengan mengaku seperti tengah berada di kampung halamannya di Belitung. Hal itulah yang kemudian membuatnya salah memanggil jabatan Lurah Pulau Pramuka dengan sebutan "Pak Kades".

"Awalnya dia datang. Ada Pak Lurah nih, tetapi bukan Pak Lurah, dia manggilnya 'Selamat pagi Pak Kades. Eh kelupaan saya bukan lagi di Belitung.' Sama aparatnya 'Pak, ini kan bukannya di Belitung, ini kan di Pulau Seribu'. (Ahok menjawab) oh iya Pak Lurah, maaf ya. Habis itu, dia naik tuh ke lokasinya, mau pidato," tutur Sa'adah bercerita kepada Kompas.com, di Pulau Pramuka, Minggu (8/1/2017).

Kondisi Pulau Pramuka yang mirip dengan Belitung itulah yang kemudian disebut Sa'adah membuat Ahok banyak menceritakan pengalamannya saat meniti karier politik di sana.

Salah satunya saat dia sempat menemukan selebaran yang mengajak warga untuk tidak memilihnya saat pemilihan Bupati Belitung Timur 2005. Ahok pun sempat menyebut mengenai isi Al Quran surat Al Maidah ayat 51.

"Saya mau nyalonin anu, dapat surat edaran saya. Jangan pilih, ini orang kafir. Dia malah cerita sebenarnya, bukannya ngatain," ujar Sa'adah menirukan ucapan Ahok ketika itu. (Baca: Berkunjung ke Pulau Pramuka, Ahok Ingatkan Warga Tak Wajib Memilihnya)

Setelah Ahok menutup sambutannya, Sa'adah menyatakan tak ada warga yang mempermasalahkan ucapan Ahok. Karena itu, ia heran kenapa ucapan Ahok itu kemudian dipermasalahkan, sepekan setelah kedatangannya itu.

Sebagai orang yang menyaksikan langsung Ahok berbicara, Sa'adah menilai tak ada satu pun ucapan Ahok yang menyinggung, apalagi menodai agama Islam.

"Orang di sini cuek-cuek aja orang pulau. Kalau dia mau bilangnya kiai-kiai di sini anu-anu, Pak Ahok enggak bakal bisa pulang di sana. Dikepungin sama orang pulau," ucap Sa'adah.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tangan dan Kaki

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tangan dan Kaki

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com