Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Ini Dibangun di Atas Tumpukan Sampah

Kompas.com - 09/01/2017, 12:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Suara burung terdengar bersahut-sahutan di antara pepohonan rindang, Senin (9/1/2017), di suatu taman kawasan Kota Tangerang. 

Sesekali terlihat burung-burung terbang dari satu dahan ke dahan lainnya. Pohon di taman itu terlihat subur. 

Dedaunan hijau memanjakan mata. Rindang pepohonan membuat pejalan kaki di jalan setapak taman tersebut merasa nyaman.

Udara segar yang berasal dari pepohonan kian membuat betah siapa pun yang berada di taman itu.

(Baca juga: Ketika TPA Rawa Kucing Menjadi Tempat Bermain ...)

Namun, tahukah Anda bahwa taman itu dibangun di atas tumpukan sampah? Taman yang dibangun di bagian depan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, ini memiliki luas 1,2 hektar.

Pemerintah Kota Tangerang membangun taman tersebut dengan sejumlah fasilitas yang melengkapinya, mulai dari gazebo, lapangan futsal, saung, jogging track, kebun binatang mini, kolam ikan, hingga kolam resapan.

KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Saung di tengah Taman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang.

Keberadaan taman yang merupakan kompensasi Pemerintah Kota Tangerang terhadap masyarakat sekitar TPA Rawa Kucing ini kian menjauhkan kesan kumuh TPA.

"Dulu semua adalah tempat pembuangan sampah. Di dalamnya (bawah taman) itu sampah semua yang sudah kita ratakan dan tutup dengan tanah dan kita tanami pohon," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Rawa Kucing Diding Sudirman kepada Kompas.com di TPA Rawa Kucing, Tangerang, Senin. 

Diding mengatakan bahwa ada proses dan teknik membuat taman di atas tumpukan sampah. Untuk menanam pohon berukuran besar, misalnya, petugas harus menggali sedalam 25 sentimeter kemudian menaruh sedikit tanah di galian tersebut sebelum pohon ditanam.

Langkah ini dilakukan agar pohon tak mati karena terkena langsung gas panas dari sampah. Sementara itu, untuk menanam pohon yang berukuran kecil, petugas tak perlu menggali terlalu dalam.

(Baca juga: Uniknya TPA Rawa Kucing Tangerang ...)

Menurut dia, proses ini tergolong berhasil dan menghasilkan taman dengan pemandangan hijau pepohonan. Kehadiran taman ini juga menjadi daya tarik sendiri, baik itu dari sisi wisata maupun edukasi.

KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing Diding Sudirman (kanan) dan Koordinator Pengawas UPT TPA Rawa Kucing Suhemi di Taman TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, Senin (8/1/2017).
Dari sisi wisata, pemerintah berusaha mengajak masyarakat untuk menikmati taman dengan fasilitas beragam ini.

Taman ini juga bisa menjadi pilihan masyarakat dalam berakhir pekan atau menikmati pagi dan sore.

Sementara itu, dari sisi edukasi, taman ini menjadi minat sekolah-sekolah sebagai tempat belajar merawat tanaman.

"Alhamdulillah untuk di taman ini hampir tidak ada lagi bau sampah. Jadi bisa menikmati taman dengan nyaman," kata Diding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com