JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Roycke Harry Langie mengatakan, dua orang tersangka pengeroyok Widodo merupakan tetangganya sendiri. Sehingga, Widodo dan pengeroyoknya, Irfan dan Fahmi, saling kenal.
"Mereka ini semua satu kelurahan (Jelambar), tetanggaan semuanya, dan mereka sama-sama saling tahu," ujar Roycke di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Selasa (10/1/2017).
Rocyke mengatakan, menurut keterangan Widodo, ada sekitar sembilan orang yang berada di lokasi pengeroyokan. Namun, hanya dua orang yang dengan jelas menganiaya Widodo dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara ketujuh orang lainnya yang tidak dikenali Widodo masih berstatus sebagai saksi dan sudah diperiksa polisi. Para pengeroyok Widodo juga berumur lebih muda darinya.
"Memang si korban ini umurnya agak jauh dikit. Yang dia kenali dua yang jelas (mengeroyok)," kata dia.
Irfan telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Barat setelah menyerahkan diri dengan diantar orangtuanya pada Minggu (8/1/2017) dini hari. Sementara Fahmi masih buron. Polisi mengupayakan akan menangkapnya pada hari ini.
"Kita imbau supaya segera menyerahkan diri saudara F ini. Dan terus akan kita kejar, kami bisa menangkapnya," ucap Rocyke.
Widodo yang merupakan salah seorang wakil ketua ranting PDI-P babak belur dikeroyok sejumlah orang di Jalan Jelambar Utama, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (6/1/2017) malam.
Menurut Widodo, kejadian bermula ketika Djarot blusukan di kawasan Jelambar pada Jumat siang. Ketika itu, ada beberapa orang yang mencoba menghalangi blusukan itu.