JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Humphrey Djemat, mempertanyakan saksi dalam sidang kasus dugaan penodaan agama, Pedri Kasman.
Humphrey mengaku heran mengapa Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah itu tidak langsung mengklarifikasi kepada Ahok soal pidato di Kepulauan Seribu yang kemudian diduga menodai agama.
Menurut Humphrey, Pedri seharusnya mengklarifikasi langsung kepada Ahok terkait isi pidato tersebut. Pedri, disebut Humphrey, memiliki akses berkomunikasi dengan Ahok melalui Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak.
"Sebab, Pak Ahok sendiri sangat dekat dengan Pemuda Muhammadiyah, bahkan dengan ketuanya sendiri, Dahnil Simanjuntak," kata Humphrey kepada wartawan di luar sidang Ahok, Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2017).
(Baca: Ahok Pertanyakan Maksud Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Melaporkannya ke Polisi)
Humphrey menuturkan, Ahok kerap diajak berdiskusi di kantor PP Pemuda Muhammadiyah, Jakarta. PP Muhammadiyah juga pernah memberikan penghargaan kepada Ahok sebagai contoh pemimpin terbaik.
Ia mengaku sangat heran mengapa dugaan penodaan agama yang dilakukan Ahok tidak diklarifikasi oleh Pedri sebelum membuat laporan ke polisi.
"Artinya apa, dalam hal ini bukan murni penodaan agama, tetapi ada kepentingan politik dalam pilkada," ujar Humphrey.
(Baca: Ahok Cecar Saksi Pelapor dari Muhammadiyah soal Durasi Video)