Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Poin Keberatan Ahok atas Saksi Burhanuddin

Kompas.com - 11/01/2017, 07:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyampaikan keberatannya atas kesaksian saksi Muhammad Burhanuddin.

Keberatan tersebut disampaikan Ahok dalam beberapa bentuk poin, pada sidang lanjutan kasusnya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2017) malam.

Misalnya, Ahok membantah telah menistakan surat Al Maidah ayat 51 dalam pidatonya di Pulau Seribu. Kemudian, Ahok merasa tidak terima kalau pidatonya di Pulau Seribu disebut membuat keberagaman di NKRI terganggu.

"Justru saya rela tidak dipilih demi keyakinan saudara," kata Ahok, di ruang sidang di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, di Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa malam.

Ahok juga tidak terima tudingan saksi yang mengatakan saat Ahok sedang pidato dan bilang "tidak usah pilih saya", kemudian ada yang menyeletuk pada video bahwa "kami akan tetap pilih Bapak", sebagai suara dari tim suksesnya.

"Bukan tim sukses saya, jadi jangan asal ngomong," ujar Ahok.

Ahok juga meminta saksi membaca buku yang ditulisnya. Di situ tertulis, tidak apa-apa jika orang tidak mau memilihnya karena surat Al Maidah.

Ahok juga mengaku tak menyukai oknum sejumlah agama tertentu yang membuat seorang putra bangsa terbaik tidak bisa menjadi pemimpin.

"Saya paling benci dengan hal itu karena itu digunakan orang pengecut yang tidak berani mengadu visi-misi," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, justru dia berani berkata, jika ada yang lebih baik dari darinya, maka warga tidak usah memilihnya lagi. Ia konsisten menerapkan itu sejak tahun 2003.

Sementara itu, mengenai maksud "dibohongi orang", Ahok mengatakan bahwa orang yang dia maksud di sini bukanlah ulama, melainkan oknum elite politik. Ia meminta saksi untuk membaca bukunya.

Kemudian, Ahok keberatan dengan pernyataan saksi yang menggunakan istilah "api neraka" di BAP-nya.

"Ada istilah 'api neraka', saya enggak pernah ucapin. Jangan tambah-tambah," kata Ahok.

Ahok menilai, ada kalimatnya yang dipotong oleh saksi. Ahok merasa keberatan karena saksi merugikan dirinya dan merugikan warga Jakarta yang mendukungnya. Ahok merasa telah difitnah oleh saksi sehingga mendudukannya pada posisi terdakwa saat ini. (Baca: Bersaksi dalam Sidang, Burhanuddin Mengaku Berinisiatif Laporkan Ahok)

Ia juga merasa tidak adil karena saksi tidak melaporkan Dimas Kanjeng dengan kasus penistaan agama.

"Dengan alasan ragu-ragu takut sudah ada yang melaporkan. Akan tetapi, kenapa dengan saya yang jelas-jelas sudah banyak yang lapor, Saudara tetap memasukkan laporan?" ujar Ahok.

Ahok juga tidak terima ketika saksi menggunakan bukti media online Khazanah Republika. Terlebih lagi, menurut Ahok, media online itu juga membuat judul yang bisa membuat umat Islam marah. Judul media online itu "Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos".

"Saya juga akan marah karena saya juga percaya bahwa Al Quran kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Besar Muhammad. Saya belajar Islam," ujar Ahok.

Kompas TV Jalannya Sidang Kelima Dugaan Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com