"Kalau mesinnya enggak kenapa-kenapa kita (KM Kerapu 1) duluan yang nyampe," ucap Husni.
Berbeda dengan kondisi saat berangkat dari Muara Angke, saat akan kembali pulang ke Jakarta, Selasa (10/1/2017) pagi, Dermaga Pulau Pramuka terlihat sepi.
Ramai di akhir pekan
Menurut seorang penumpang warga Pulau Pramuka, Daeng Saidah (80), biasanya penumpang pemberangkatan menuju Muara Angke baru ramai menjelang akhir pekan.
"Hari Jumat rame. Orang pada pulang," kata dia.
Ada satu kapal yang tengah melayani pemberangkatan menuju Muara Angke, yakni KM Rindu Alam. Saat berangkat dari Dermaga Pulau Pramuka, tak ada loket khusus untuk melayani pembelian karcis. Penumpang hanya diminta untuk mendaftarkan namanya ke petugas kapal untuk kemudian diminta naik.
KM Rindu Alam adalah kapal berukuran besar yang terbuat dari kayu. Namun karena penumpang yang berangkat sedikit, banyak kursi di dalam kapal yang kosong. Karenanya, semua penumpang mendapat rompi pelampung keselamatan.
Berangkat dari Dermaga Pulau Pramuka pukul 08.00 WIB, KM Rindu Alam tiba di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke sekitar pukul 10.30 WIB. Tarif yang dikenakan adalah sebesar Rp 40.000. Namun tidak ada karcis yang diberikan.
Proses pembayaran bisa dibilang mirip dengan saat naik bus kota reguler non-transjakarta, yakni penumpang naik dan membayar ke petugas di atas kapal. Perbedaan hanya terlihat sebelum naik, penumpang diminta mendaftarkan namanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.