JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan meminta Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta Utara, mengubah sistem pendidikannya. Iriawan menyampaikan permintaan itu setelah terjadinya kembali penganiayaan yang menyebabkan taruna meninggal.
"Ini kejadian lagi dan kami berkoordinasi dengan sekolah tersebut untuk mengubah sistem yang mereka anut sekarang terkait pembinaan fisik yuniornya," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/1/2017).
(Baca: Data Polisi, Penganiayaan di STIP Sudah Tiga Kali Terjadi)
Iriawan mengatakan, dari hasil rekonstruksi pada Rabu (11/1/2017) dini hari, taruna tingkat I Angkatan 2016 Jurusan Nautika STIP Marunda bernama Amirulloh Adityas Putra (19) tewas setelah dianiaya seniornya pada Selasa (10/1/2017) malam.
"Dari laporan Kapolres, itu adalah yuniornya, akan menerima drum band dan dilakukan kekerasan fisik hingga meninggal," ujar Iriawan.
(Baca: Ada Enam Korban Penganiayaan di STIP, Seorang Taruna Tewas)
Terkait kasus penganiayaan itu, polisi menetapkan empat tersangka atas nama SM (19), WH (20), I (21), dan AR (19), yang merupakan taruna tingkat II atau senior korban.
Ketua STIP Marunda, Capt Weku F Karuntu, juga dicopot oleh Kementerian Perhubungan akibat kasus penganiayaan tersebut.
(Baca: Ini Motif Penganiayaan Enam Taruna STIP )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.