JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, menyatakan bahwa sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berniat membangun dua stadion di Jakarta, masing-masing di Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara, dan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Namun, kata dia, rencana pembangunan stadion itu terkendala masalah pembebasan lahan.
Ahok menyampaikan hal tersebut sebagai tanggapan atas dua pasangan calon lainnya yang sudah menyampaikan janji untuk membangun stadion.
"Kita dari dulu juga sudah beli tanah di BMW, tetapi digugat. Stadion kita di Pesanggrahan juga sudah tinggal nego tanah saja," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
(Baca juga: Sandiaga dan Impiannya Membangun Stadion )
Jika tak terkendala masalah lahan, Ahok yakin dua stadion yang direncanakan pembangunannya itu sudah terealisasi.
Bahkan, tidak hanya stadion, Ahok ingin membangun sebanyak mungkin fasilitas olahraga di Jakarta.
Ia kemudian mencontohkan berbagai fasilitas olahraga gratis untuk masyarakat, seperti yang dibangun di RPTRA-RPTRA.
Ke depannya, Ahok menyatakan bahwa ia juga punya keinginan untuk merenovasi lapangan sepak bola di Lapangan Banteng.
Menurut Ahok, renovasi Lapangan Banteng kemungkinan menelan biaya mencapai Rp 8 miliar.
Namun, renovasi Lapangan Banteng tersebut tidak akan bersumber dari APBD, tetapi dari corporate social responsibility (CSR) salah satu produsen teh kemasan.
"Kalau tim cagar budaya sudah oke, nanti kita langsung bangun di Lapangan Banteng sepak bola lapangan sintetis 24 jam," ucap Ahok.
Kandidat pesaing Ahok yang diketahui paling gencar mengampanyekan rencana pembangunan stadion adalah cawagub nomor tiga, Sandiaga Uno.
Pada setiap kesempatannya berkampanye, Sandi hampir tak pernah lupa menyosialisasikan rencananya itu ke warga.
Dalam janjinya untuk membangun stadion, Sandi bahkan sudah menyiapkan desain bentuk stadion.
Menurut Sandi, stadion yang dibangun ini akan memiliki kapasitas 75.000 tempat duduk dan kapasitas maksimalnya dapat menampung 85.000 orang.
Sandiga menyatakan, stadion yang dijanjikannya akan dibangun di Taman BMW. Ia menyadari lahan tersebut kini dalam status sengketa.
Namun, Sandiaga sesumbar akan dapat menyelesaikan masalah tersebut jika nantinya terpilih.
Ia mengaku sudah mendapat pemaparan dari tim hukumnya mengenai solusi untuk menyelesaikan masalah lahan Taman BMW.
"Semua akan bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama, bukan melalui pengadilan, sehingga insya Allah kita bisa menjadikan lahannya untuk stadion bertaraf internasional," ucap Sandi pada sebuah kesempatan.
(Baca juga: Stadion Impian Sandiaga Akan Dikelola dengan Model Real Madrid)
Lahan Taman BMW diketahui adalah lahan yang sebenarnya direncanakan digunakan untuk pembangunan stadion oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Pada awalnya, lahan tersebut merupakan kewajiban pengembang yang diberikan PT Agung Podomoro.
Namun, lahan itu diketahui masih sedang dalam status sengketa antara PT Agung Podomoro dan PT Buana Permata Hijau.
Masalah tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Adanya sengketa lahan berdampak terhadap tak kunjung terlaksananya rencana pembangunan stadion.