3. Kekerasan di STIP terjadi lagi pada tahun 2014. Kali ini nyawa taruna pertama, Dimas Dikita Handoko, melayang sia-sia di tangan para senior.
Dimas tewas dianiaya para seniornya karena dianggap tidak respek terhadap para seniornya. Polrestra Jakarta Utara mengamankan tiga tersangka pembunuhan Dimas yakni ANG, FACH dan AD.
Selain itu, polisi juga menangkap SAT, WID, DE dan AR sebagai pelaku penganiayaan terhadap enam rekan Dimas.
Ketujuh pelaku merupakan mahasiswa semester dua STIP. Enam teman Dimas yang juga ikut jadi korban penganiayaan yakni Marvin Jonathan, Sidik Permana, Deni Hutabarat, Fahrurozi Siregar, Arif Permana dan Imanza Marpaung.
Keenamnya juga merupakan mahasiswa semester satu STIP.
4. Pada 10 Januari 2017, taruna tingkat 1 STIP bernama Amirullah Adityas Putra (19) tewas di tangan para seniornya. Tak hanya Amirullah, lima teman korban AF, IW, BBP, JS, dan BS, mengalami luka dan memar akibat penganiayaan.
Mula kejadiannya, Amirullah yang merupakan taruna tingkat 1, yang seharusnya ada di Ring 1, dipanggil menghadap para seniornya di Ring 4.
Sesuai aturan di STIP, seharusnya antar tingkatan tidak boleh berada di ring yang bukan tempatnya. Aturan yang berlaku, Ring 1 untuk taruna tingkat 1, Ring 2 untuk taruna tingkat 4, Ring 3 untuk taruni (asrama perempuan), dan Ring 4 untuk taruna tingkat 2. (Baca: Ini Kronologi Tewasnya Taruna STIP Usai Dipukul Seniornya)
Entah bagaimana Amirullah dan lima temannya mesti dipanggil taruna tingkat 2 ke Ring 4. Lokasi penganiayaan merupakan kamar tidur yang terdiri dari lima tempat tidur bertingkat yang di cat abu-abu dengan lantai keramik putih.
"Korban meninggal di tempat tidur yang tidak ada spreinya itu. Bajunya juga masih ada di sana," kata salah satu pegawai STIP, menunjukan lokasi, Rabu (11/1/2017).
Lima taruna yang diduga pelaku berinisial SM, WH, I, AR, dan J diamankan Polres Metro Jakarta Utara. Tersangka J, meski tidak ikut menganiaya Amirullah, namun disebut menganiaya taruna teman Amirullah yang lain.
Penganiayaan terhadap Amirullah dan teman-temannya disebut terjadi di saat 'tradisi' menurunkan keterampilan alat musik tam-tam bagian dari drum band. Namun, bukan kepandaian yang diturunkan melainkan kekerasan.
Pihak Polres Jakarta Utara sendiri punya catatan berbeda soal kekerasan di STIP. Polisi menyebut, kasus kekerasan yang terjadi di STIP sebanyak tiga kali, yakni tahun 2012, 2013, dan 2017 ini.
"Berdasarkan data Polres Metro Jakarta Utara, STIP sejak berdiri sudah tiga kali kejadian yang sama mengakibatkan taruna atau mahasiwa STIP ini meninggal dunia," kata Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Awal Chairudin di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Sedangkan Pembantu Ketua 2 STIP Heru Widada, secara terpisah mengatakan, kasus Amirullah ini merupakan juga kejadian kali ketiga, namun menyebut tahun yang berbeda. Di mana, kejadian yang pertama terjadi tahun 2008.