Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Kunjungan ke Pulau Pramuka, Pria Ini Heran Ahok Disebut Penista

Kompas.com - 12/01/2017, 14:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat dan Kebijakan Publik DPD Partai Golkar DKI, Bambang Waluyo, termasuk yang ikut kunjungan Basuki Tjahaja Purnama ke Kepulauan Seribu. Di Rumah Lembang, dia menceritakan ulang pengalamannya mendampingi Basuki di sana.

Ada sebuah pengalaman yang berkesan baginya. Setelah Basuki atau Ahok selesai pidato di Pulau Pramuka, warga mendadak meminta Ahok tidak segera meninggalkan pulau. Sebab, warga ingin memberikan sajian sukun goreng terlebih dahulu untuk Ahok.

"Rupanya itu tradisi, orang pulau kalau mereka senang dengan tamunya, mereka gorengin sukun," ujar Bambang di Rumah Lembang, Menteng, Kamis (12/1/2017).

Bambang pun heran ketika kunjungan Ahok ke Kepulauan Seribu berujung ke permasalahan hukum. Ahok diduga melakukan penodaan agama dalam pidatonya di Kepulauan Seribu.

"Ketika ada laporan penistaan agama, kita bingung, kok kita waktu itu malah digorengin sukun? Kita dikasih racun harusnya dan enggak bakal bisa keluar dari situ," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, sajian sukun goreng itu dia nilai sebagai bentuk kebahagiaan warga pulau terhadap kedatangan Ahok. Apalagi, pidato Ahok sesungguhnya merupakan kabar gembira bagi warga pulau.

Bambang masih ingat, Ahok menyebut dirinya sebagai 'tauke' yang baik. Berbeda dengan 'tauke' lainnya, dia hanya meminta bagian 20 persen saja dari usaha budidaya ikan kerapu yang ditawarkan Pemprov DKI kepada warga pulau. Semua modal serta fasilitas usaha akan diberikan oleh Pemprov DKI.

Bambang mengatakan, ketika itu warga merasa senang dan bertepuk tangan. Menurut dia, Ahok ingin meyakinkan warga untuk mengikuti program tersebut. Ahok tidak mau warga berpikir ada kewajiban untuk memilihnya dalam pilkada jika mereka mengikuti program itu.

Ahok menjamin program tersebut akan terus jalan meskipun dia kalah dalam pilkada. Ahok bahkan mengingatkan warga bahwa dia masih bisa ikut memanen ikan bersama warga pulau.

Sebab, meski nantinya kalah pilkada, Ahok masih menjabat sebagai gubernur hingga Oktober 2017 nanti.

Bambang tidak habis pikir kunjungan kerja yang menurutnya bermanfaat untuk warga pulau, malah berakhir menjadi kasus hukum. Sampai sekarang, dia merasa Ahok tidak melakukan penistaan apa-apa.

"Satu-satunya penistaan yang dilakukan Gubernur waktu itu adalah dia menghabiskan ikan kerapu yang saya kepingin. Sudah saya incar, eh dia yang habisin. Itu penistaan tuh he-he-he," ujar Bambang bergurau.

Kompas TV Sidang Ahok Besok Masih Hadirkan Saksi dari Jaksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com