JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengaku sudah menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji untuk menyelesaikan permasalahan banyaknya pekerja harian lepas atau pasukan oranye yang mendadak diberhentikan.
Namun hingga kini, Sumarsono mengaku belum mendapat penjelasan dari Isnawa.
"Ini menimbulkan keresahan ya, bukan keresahan, tapi kegalauan ya," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Sumarsono mengaku kerap mendapat aduan dari pasukan oranye yang diberhentikan. Pada Rabu (11/1/2017) kemarin, dia menerima aduan dari perwakilan pasukan oranye Jatinegara, Jakarta Timur.
Hari ini, Sumarsono mengaku juga menerima aduan dari pasukan oranye asal Tebet, Jakarta Selatan, yang diberhentikan mendadak. Sumarsono mengaku tidak paham banyak pasukan oranye yang diberhentikan padahal memenuhi syarat memiliki KTP DKI Jakarta dan pendidikan minimal SMP.
"Mereka dipekerjakan seminggu, sudah masuk gorong-gorong kemudian enggak dibayar. Kerja, dites lagi, enggak diterima, enggak dibayar," kata Sumarsono.
Baca: Diberhentikan, Pasukan Oranye Mengadu ke Sumarsono)
Sumarsono mengatakan, seharusnya aduan dari pasukan oranye ini tidak diabaikan. Jika pemerintah yang salah, lanjut dia, maka harus mengakui kesalahan dan mencari solusinya.
"Masa orang disuruh kerja seminggu masuk got, enggak dibayar, enggak diberitahu disuruh tes, enggak lulus, disuruh pulang gitu aja. Hal kayak begini sensitif lah," kata Sumarsono.