"Gaya lompatnya Agus, gaya ninjau kali dan dihadangnya Ahok, ataupun gaya bersamanya Anies. Ajang kampanyenya lebih jadi kesempatan mereka bertemu warga. Kalau sesuatu yang baru tidak ada. Semuanya begitu-begitu aja," ucap Ray.
Tidak adanya informasi substansial dan gaya kampanye baru selama masa kampanye inilah yang dianggap Ray membuat masih tingginya jumlah undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Berdasarkan hasil yang dirilis Populi Center per Desember 2016, Ray menyebut ada 30 persen pemilih Pilkada DKI yang sampai saat ini belum menentukan pilihannya. (Baca: Debat Cagub-Cawagub Dinilai Akan Pengaruhi Perolehan Suara)
Berdasarkan survei Populi yang dilihatnya, Ray menyebut 30 persen pemilih Pilkada DKI yang masih menjadi undecided voters adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
Menurut Ray, para undecided voters belum menentukan pilihannya karena belum menemukan jawaban atas isu-isu substansial dan strategis yang bisa membuat mereka memilih seorang cagub.
"Orang-orang ini tidak bergerak karena memang tidak ada sesuatu yang menggerakan. Kenapa mereka tidak ke Ahok? Bukan karena agamanya. Tapi karena ada isu-isu strategis yang belum terjawab. Misalnya soal tata kelola yang belum baik, termasuk soal isu-isu reklamasi, relokasi dan macam-macam itu," ucap Ray.
Menurut Ray, ajang debat kandidat seharusnya jadi momentum bagi warga untuk mengetahui program kerja dan visi misi dari pasangan cagub-cawagub. Karena dari debat inilah warga akan dapat menemukan jawaban dari yang belum mereka dapatkan selama dua bulan masa kampanye.
Karena itulah, ia berharap pasca debat, timses maupun pendukung calon tidak lagi mengeksplorasi kekurangan lawan calon pesaing. Namun, lebih menjabarkan apa saja keunggulan calon yang didukungnya.
"Saya berharap sebagai pemilih mari kita mulai meramaikan medsos kita dengan tema-tema penting. Bukan fokus pada hal-hal kecil seperti olok-olok, meme-meme segala macam itu. Tapi apa dan bagaimana DKI Jakarta dibawa. Kalau nomor satu akan seperti apa, nomor dua seperti apa, dan nomor tiga seperti apa," ujar Ray.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.