JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap pelaksanaan debat selanjutnya yang akan diselenggarakan KPU DKI Jakarta akan lebih berkualitas.
Dia berharap, dua pasangan pesaingnya, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, bisa mengkritisi mereka sebagai petahana.
"Saya harap debat kedua dan ketiga nanti bisa jauh lebih bermutu karena tujuan debat kan untuk kritisi kami petahana. Kami kan manusia kan tentu ada kekurangan," ujar Ahok seusai debat pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017).
Ahok mengatakan, pilkada dilaksanakan bukan untuk persaingan antarpasangan calon. Namun, pelaksanaan debat agar pasangan calon berlomba-lomba agar warga Jakarta lebih sejahtera, modern, dan unggul.
"Misal contohnya kita tidak ingin menggunakan standar internasional untuk bangun Jakarta. Lho, kalau kita mau hidupnya maju di zaman global mesti internasional standarnya," kata dia.
Namun, standar internasional bukan berarti konsep yang diusung pasangan calon tidak boleh mencontek standar internasional. Konsep yang diusung harus memiliki budaya bangsa Indonesia.
"Kalau berlomba ya mesti internasional dong. Misal sekolah, Indonesia sekarang nomor tiga dari bawah dari 180 negara."
Harusnya kita targetkan 30 dong. Masa, kita bawa mobil, kamu masih mau naik kuda, enggak? Orang di luar sudah naik mobil bagus masa kita masih pakai kuda," ucap Ahok.
Pada debat pertama, Ahok menyebut adanya pembangunan opini yang salah. Padahal, dua pasangan calon pesaingnya seharusnya mengkritisi Ahok dan Djarot.
Debat pertama yang membicarakan tema pembangunan sosial ekonomi untuk Jakarta telah selesai. Debat kedua akan berlangsung pada 27 Januari 2017 dan debat ketiga pada 10 Februari 2017.