JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyebut indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta tertinggi di Indonesia.
Djarot menyampaikan pernyataan itu saat debat terbuka Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Jumat (13/1/2017).
Saat itu, Djarot tengah menjawab pertanyaan terkait penggusuran dan relokasi di Jakarta.
Menurut dia, warga Jakarta tak boleh tinggal di lokasi yang tak manusiawi seperti bantaran sungai dan kolong jembatan.
(Baca juga: Debat Pertama, Djarot Tuai Pujian dari "Netizen")
Dia berkomitmen untuk memindahkan kehidupan mereka ke tempat layak seperti rusun berukuran 36 meter persegi yang disokong sejumlah fasilitas, seperti subsidi kehidupan pendidikan, transportasi, dan kebutuhan bahan pokok.
“Kita tak heran IPM (indeks pembangunan manusia) Jakarta paling tinggi,” kata Djarot di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat.
Lantas, benarkah IPM Provinsi DKI Jakarta tertinggi di Indonesia? Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Provinsi DKI Jakarta berada di posisi pertama pada tahun 2015.
IPM di Jakarta mencapai 78,99. Berdasarkan penelusuran dari BPS, dalam kurun lima tahun terakhir, IPM Provinsi DKI Jakarta terus meningkat.
Adapun IPM Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 adalah 76,31, tahun 2011 sebesar 76,98, pada tahun 2012 sebesar 77,53, pada tahun 2013 sebesar 78,08, pada tahun 2014 sebesar 78,39, dan tahun 2015 mencapai 78,99.
(Baca juga: Benarkah Pengangguran di Jakarta Berkurang seperti Kata Ahok? )
Tak heran bila BPS menyebut Provinsi DKI Jakarta sudah menjadi provinsi dengan IPM tertinggi sejak indeks pembangunan manusia dihitung.
Menurut BPS, capaian ini didasari lantaran Jakarta sebagai pusat dari semua kegiatan, baik pendidikan, perekonomian, bisnis, maupun wisata.
Selain itu, akses untuk mendapatkan pendidikan ataupun kesehatan di Jakarta sangat mudah.