JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik akun Twitter @kurawa, Rudi Valinka, ikut hadir dalam acara bedah buku "A Man Called Ahok" bersama dengan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Buku tersebut merupakan kumpulan tweet yang ditulis oleh Rudi berdasarkan pengalamannya ketika mengunjungi Belitung, kampung halaman Basuki.
Rudi menceritakan alasannya pergi ke Belitung dan menyelidiki kehidupan masa lalu Basuki atau Ahok. Semua bermula ketika perkataan Ahok soal Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu menjadi heboh.
"Pak Ahok bilang dia tidak menista agama. Tapi maling kalau ngaku penjara penuh dong," ujar Rudi di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).
Rudi merasa dia harus melakukan tabayun atau klarifikasi terhadap kasus ini. Dia ingin membuktikan apakah benar Ahok melakukan penistaan agama.
"Saya harus cari bukti apa benar dia menista agama, karena ini agama saya juga. Saya harus ke Belitung, saya harus tabayun karena saya harus buktikan omongan Pak Ahok dan Buni Yani waktu itu," ujar Rudi.
Untuk itulah dia berangkat ke Belitung selama 3 hari 3 malam. Rudi mengatakan, dia bertemu dengan orang-orang yang pernah ada di kehidupan Ahok. Baik teman-teman, guru-guru, hingga bekas musuh Ahok.
Bekas musuh Ahok yang dimaksud Rudi bernama Kani. Dalam buku tersebut, dia menjelaskan bagaimana Kani berubah dari pembenci Ahok menjadi pendukung Ahok nomor 1 di Belitung.
Semua pengalaman Rudi pun sudah dia bagi kepada follower di akun twitternya. Rudi mengatakan, salah satu follower melihat potensi dalam tweet tersebut.
Akhirnya, kumpulan tweet tersebut dijadikan dalam bentuk buku untuk meluruskan kesalahpahaman masyarakat terhadap Ahok.
"Buku ini saya buat untuk klarifikasi," ujar Rudi.