Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ahok Tidak Bisa Lanjutkan Program Kampung Deret

Kompas.com - 16/01/2017, 17:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menjelaskan alasannya tidak bisa lagi melanjutkan program kampung deret. Basuki mengatakan, hal ini karena tidak ada lagi tanah negara yang bisa digunakan untuk mendirikan kampung deret.

"Kenapa kita berhenti? Karena enggak ketemu tanah lagi. Kalau kamu dudukin tanah negara yang lahan hijau, enggak bisa dong bikin kampung deret," ujar Ahok di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Ahok mencontohkan kampung deret di kawasan Petogogan. Kampung deret di sana awalnya dibuat untuk pegawai yang bekerja di Kebayoran. Meski merupakan tanah negara, kawasan itu bukan jalur hijau.

Pemerintah pun bisa membuatkan kampung deret dan memberikan sertifikat untuk warga. Ini berbeda dengan pinggir sungai yang merupakan jalur hijau.

Nadia Zahra Pintu gerbang Kampung Deret Petogogan, Jakarta Selatan.
"Namun, saat kampanye kan orang ngomongnya beda, seolah saya enggak tepati janji kampung deret. Saya tunjukin dapat sertifikatnya kok, datang aja kamu ke Petogogan, ada sertifikat hak milik," ujar Ahok.

"Kenapa sekarang enggak bangun lagi? Mana yang ada tanah negara lagi? Kalau ada, ya kami kasih. Sekarang enggak ada, enggak ketemu lagi," kata Ahok.

Dalam debat, calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, menanyakan janji membangun kampung deret yang dikampanyekan saat Ahok maju menjadi cawagub untuk mendampingi Joko Widodo pada Pilkada DKI 2012. Menurut Anies, janji untuk membangun kampung deret bahkan dijadikan kontrak politik.

"Izinkan saya mengingatkan bahwa lima tahun lalu pernah ada janji dan janji itu mengatakan akan dibangun kampung deret di pinggir-pinggir sungai. Di mana janji itu? Di mana kontrak politik yang ditandatangani itu?" tanya Anies.

Baca: Ini Alasan Ahok Tak Bangun Kampung Deret di Bukit Duri

Kompas TV Anies Tagih Janji Ahok soal Kampung Deret
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com