Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Prostitusi adalah Masalah "Human Trafficking"

Kompas.com - 16/01/2017, 18:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, menyatakan, ada permasalahan utama yang membuatnya merencanakan ingin menutup tempat prostitusi di Jakarta jika nantinya terpilih.

Permasalahan itu adalah terkait maraknya perdagangan manusia atau "human trafficking".

"Kita harus melihat ini sebagai masalah human traficking terhadap persoalan prostitusi," kata Anies usai berkampanye di Jalan batu Ceper IV, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2017).

Anies mengaku sudah menyiapkan berbagai cara untuk merealisasikan rencananya itu. Menurut dia, hal pertama yang harus dibenahi terkait pentingnya pendataan lalu lintas orang asing.

Anies menyampaikan, saat ini belum ada sistem pendataan yang mampu mencegah terjadinya human trafficking, terutama di tempat-tempat prostitusi di Jakarta.

"Sekarang bila ada orang memiliki masalah, bila mereka merasa ada problem dengan persoalan human trafficking, melapor ke polisi belum tentu merasa nyaman," ujar dia.

(Baca juga: Anies: Larangan Prostitusi Bukan Kemauan Anies, tetapi Ada Perda-nya)

Menurut Anies, pencegahan human trafficking perlu melibatkan peran serta masyarakat. Karena itu, ia berjanji akan mendorong partisipasi langsung masyarakat untuk berani melapor jika melihat adanya praktik human trafficking berbalut prostitusi di lingkungannya.

Ia menganggap cara ini akan efektif jika didukung kerja sama maksimal dengan institusi-institusi pemerintah yang selama ini fokus dalam pemberantasan human trafficking.

"Jadi sifatnya bukan sekadar pemerintah membuat program, tetapi sifatnya justru program yang ada selama ini sesama masyarakat, yang akan kita bantu, kita akan dorong untuk berkembang lebih luas," ucap Anies.

(Baca juga: Jawab Anies soal Kampung Deret, Ahok Sebut Petogogan dan Pejompongan)

Keinginan untuk menutup tempat prostitusi ini pertama kali dilontarkan Anies saat debat cagub pertama pada Jumat (13/1/2017).

Saat itu, ia menyindir cagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dinilainya tegas menertibkan warga miskin, tetapi lemah dalam menertibkan tempat prostitusi.

Ia kemudian menyebut nama salah satu hotel di Jakarta Utara yang selama ini ditengarai jadi sarang prostitusi, yakni Hotel Alexis. "Untuk urusan pengusuran tegas, tetapi urusan prostitusi Alexis lemah," kata Anies.

Kompas TV Anies Baswedan: Pantai Bebas Biaya bagi Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com