Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pengelola GBK soal Tutupnya "Lapo" Senayan

Kompas.com - 18/01/2017, 09:44 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana penutupan lokasi sentra kuliner Nusantara yang sudah berdiri 24 tahun di Jalan Lapangan Tembak, atau lebih dikenal “Lapo”—mengacu pada rumah makan khas Batak—Senayan, menurut pengelola sudah dibicarakan dengan pedagang.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto menjelaskan bahwa persiapan penutupan sudah mendapatkan kesepakatan antara manajemen dan penyewa.

“Perjanjian sewa telah berakhir per 15 Desember 2016. Manajemen GBK telah memberitahukan secara lisan maupun tertulis pada pedagang sejak 22 November 2016,” ujar Winarto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/1/2017) malam.

Bentuk pemberitahuan itu, kata Winarto, berupa surat resmi. Manajemen GBK juga sudah beberapa kali bertemu langsung dengan penyewa.

“Hasilnya, semua pihak telah menandatangani kesepakatan untuk mengosongkan lokasi dagang paling lambat 28 Februari 2017,” ujarnya.  

Menurut rencana, di lokasi tersebut akan dibangun fasilitas penunjang kegiatan Asian Games yang akan dilaksanakan di GBK pada 2018.

“Akan dibangun training facilities,” kata dia.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Salah satu rumah makan di kawasan sentra kuliner Jalan Lapangan Tembak, Senayan.
Adapun bentuk fasilitas yang dimaksud, menurut Winarto, bisa jadi semacam tempat kebugaran atau yang lainnya. “Fasilitas penunjang itu bisa banyak ragam.”

Para pedagang yang berjualan di tempat itu juga membenarkan sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari pengelola bahwa masa sewa telah habis dan tidak diperpanjang.

Ditemui Kompas.com pada Selasa (17/1/2017), beberapa pengusaha makanan di tempat itu menyatakan keberatan. Mereka berharap, mendapat kesempatan relokasi di sekitar Senayan.

Dengan begitu, pedagang bisa ikut serta memperkenalkan kuliner Nusantara pada tamu-tamu Asian Games 2018. Kalaupun tak ada pilihan, mereka berharap pengelola GBK bisa menyediakan waktu berdiskusi lebih panjang.

“Waktunya sangat singkat, kami belum punya rencana apa-apa, termasuk untuk pindah ke tempat baru,” ujar Paulus Siagian.

(Baca: Tutupnya “Lapo” Senayan yang Tinggal Hitungan Hari)

Komentar yang sama juga datang dari pedagang lain.

“Waswas rasanya karena waktu yang diberikan singkat. Kadang saya pikir kalau di rumah, jangan-jangan besok datang sudah ditutup dan kami tidak bisa masuk lagi,” kata Balkis, pengelola rumah makan khas Jakarta Haji Saleh Kumis 45.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com