Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Dampingi Korban Selamat Perampokan di Pulomas

Kompas.com - 19/01/2017, 14:51 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menerima permohonan perlindungan korban selamat dari kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur. Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, korban selamat akan didampingi dalam pemeriksaan maupun persidangan.

"Ada Zanette yang masih berusia 13 tahun, kemudian ada empat asisten rumah tangga, semuanya perempuan dan LPSK memberikan perlindungan prosedural serta kalau ada kebutuhan penerjemah untuk Zanette akan disediakan," kata Edwin, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2017).

(Baca: Korban Selamat Perampokan di Pulomas Dihadirkan pada Rekonstruksi)

Edwin mengatakan, saat ini para korban selamat dari perampokan itu sudah beraktivitas kembali dan tidak menerima ancaman apapun.

Kebutuhan korban saat ini, kata Edwin, lebih kepada pemulihan psikologis agar lebih siap menghadiri proses persidangan.

Menurut Edwin, upaya pemulihan psikologis korban sudah dilakukan, dan akan ditentukan jadwal rutin untuk penyembuhan trauma.

"Trauma healing sudah ada satu kali pertemuan pada minggu lalu dan mungkin akan dievaluasi langsung oleh psikolog," kata Edwin.

Edwin menuturkan, jika karena luka psikis membuat para korban tidak memungkinkan bersaksi di persidangan, maka hakim bisa meminta jaksa membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) dari kepolisian.

"Menolak sih tidak ya, tapi biasanya diantisipasi oleh kepolisian dengan BAP tersumpah. Kalau sudah di BAP tersumpah, nilai kesaksiannya kan sama kayak BAP," kata Edwin.

(Baca: Ketegaran Anet, Korban Selamat Kasus Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas)

Perampokan di Jalan Pulomas Utara Nomor 66 dilakukan Ramlan bersama Erwin Situmorang, Ius Pane, dan Alfins Sinaga dengan menyekap 11 penghuninya sejak Senin (26/12/2016) sore dan baru diketahui pada Selasa (27/12/2016).

Para korban disekap di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter. Pemilik rumah, Dodi Trianto (59), tewas bersama anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9), akibat penyekapan tersebut.

Teman Dianita yang sedang menginap, Amelia Callista (10), kedua sopir Dodi, Tasrok (40) dan Yanto, juga tewas dalam penyekapan itu.

Hasil otopsi menunjukkan, mereka meninggal karena kehabisan oksigen. Mereka yang selamat adalah anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13), serta para pekerja di rumah Dodi, yaitu Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), dan Emi (41).

Kompas TV LPSK Menemui Korban Kasus Perampokan di Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com