"Ganggu banget, kita lagi kerja dia lalu-lalang," ujar Widiyanto.
Meski demikian, dia memahami bahwa pedagang sedang panik. Para pedagang juga berjuang menyelamatkan barang dagangan mereka dari api. Selama tokonya masih bisa dijangkau pedagang, pemadam membiarkan mereka.
Nahrawi menambahkan sikap pedagang Pasar Senen masih lebih baik daripada korban kebakaran lain. Dia menceritakan pengalamannya ketika memadamkan kebakaran di permukiman warga.
Pada umumnya, warga yang rumahnya kebakaran akan lebih menyulitkan petugas.
"Kalau warga ampun deh, malah dia yang mau ambil selang terus mau madamin api sendiri," ujar Nahrawi.
Selain itu, petugas pemadam kebaran juga sering dituduh macam-macam oleh warga. Nahrawi mengatakan warga sering protes karena pemadam malah menyemprotkan air ke titik yang tidak ada apinya. (Baca: Enam Kebakaran Besar Pernah Landa Pasar Senen)
Menurut warga, seharusnya air disiram ke arah ruangan yang terbakar. Padahal, itu merupakan salah satu teknik untuk mencegah api menyebar ke bagian lain.
"Sekarang saya tanya, kalau sudah kebakaran apa iya yang lain mau kebakar juga? Enggak kan. Ya itulah namanya jaringan kita putusin," ujar Nahrawi.
Keduanya pun menilai pekerjaan ini harus dinikmati tanpa mengharapkan pamrih apa-apa. Nahrawi mengatakan mungkin inilah sebabnya dia dan teman-temannya tidak berkeluh kesah selama menaklukan kebakaran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.