Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Masih Berusaha Padamkan Api di Lantai 3 Pasar Senen

Kompas.com - 20/01/2017, 15:18 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Kasie Ops Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Mulyanto mengatakan, kebakaran di Pasar Senen, Jakarta Pusat, sudah bisa dikendalikan, Jumat (20/1/2017).

"Lantai 1 dan Lantai 2 (Pasar Senen) sudah bisa diatasi. Tinggal lantai 3 saja masih ada bara api yang perlu dipadamkan," ujar Mulyanto di Pasar Senen.

(Baca: Pedagang Pasar Senen Akan Direlokasi ke Blok V dan Lapangan Parkir)

Mulyanto mengungkapkan, saat ini masih terdapat asap hitam yang cukup tebal di lantai 3 Pasar Senen. Petugas Damkar sedang berusaha mengurai bara api yang terlihat ditumpukkan material yang terbakar.

Menurut Mulyanto, petugas kesulitan mencari titik api di lantai tersebut karena bangunan di lantai 3 hampir ambruk.

"Sekarang kami proses pendinginan. Kami upayakan hari ini selesai jangan sampai besok. Kasihan teman-teman kita," ucap dia.

(Baca: Pasar Senen dari Masa ke Masa)

Mulyanto menuturkan, bangunan di Pasar Senen diperkirakan terbakar hingga 85 persen. Namun, masih banyak pedagang yang bisa menyelamatkan barang-barangnya.

Untuk memadamkan api, petugas Damkar dibagi di empat zona, mulai dari sisi barat, timur, selatan, dan utara. Hingga saat ini, kepulan asap hitam masih terlihat di Pasar Senen.

Petugas pemadam kebakaran masih berusaha mencari titik api. Sebanyak 70 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di Blok 1 dan Blok 2 di lantai dasar sampai dengan lantai 3 Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Kebakaraan di Pasar Senen terjadi pada Kamis kemarin sekitar pukul 04.20 WIB. Dugaan sementara, penyebab kebakaran karena korsleting. Data sementara, 1.691 kios terbakar dalam peristiwa itu.

Kompas TV Pasokan Air Kurang Untuk Memadamkan Api Pasar Senen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com