Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Henry Yoso: Sebaiknya FPI Cepat Dibubarkan

Kompas.com - 20/01/2017, 18:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR RI, Henry Yosodiningrat, meminta Kementerian Dalam Negeri untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI).

Henry menyampaikan hal tersebut setelah menyerahkan surat permintaan penahanan terhadap pimpinan FPI, Rizieq Shihab, ke Mabes Polri dan Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/1/2017).

"Saya cenderung untuk mengatakan sebaiknya cepat dibubarkan, ini kan tentang ormas-ormas yang dibentuk itu harus berdasarkan Pancasila, kalau ada ormas yang tidak mengerti Pancasila, akan mengganti Pancasila dengan dalih yang kita sama-sama tahu di berbagai media massa, ya bubarkan kalau begitu," kata Henry di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

(Baca juga: Demo, Ratusan Warga Dayak Minta FPI Dibubarkan)

Ia menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan FPI dibubarkan. Sebagai anggota Komisi II yang membidangi urusan dalam negeri, Henry mengaku bermitra dengan Mendagri. Ia sudah pernah menyampaikan usul pembubaran FPI ini.

"Secara formal saya akan sampaikan dalam rapat dengan Kemendagri," ujarnya.

Henry mengatakan, permintaannya untuk menangkap dan mengadili Rizieq ke polisi ini sudah dipertimbangkan dengan matang.

(Baca juga: Pembawa Bendera dengan Coretan Saat Demo FPI Ditangkap Polisi)

Ia meminta atas nama wakil rakyat. Namun, ia mengaku bukan mewakili DPR RI maupun partai politik. Henry tak takut jika dipecat atau diteror oleh simpatisan Rizieq dan FPI.

"Demi Allah saya tidak takut kalau memang saya harus mati di tangan orang berjubah, saya ikhlas karena kecintaan saya terhadap negeri dan bangsa ini melebihi kecintaan saya terhadap diri saya sendiri," kata dia.

"Dan saya lawan, saya melawan, ingat itu saya tidak pakai massa, saya datang sendiri, kalau saya dilaporkan saya juga akan datang menghadapi laporan itu sendiri tidak pakai massa," ujar Henry.

(Baca juga: Temui Pejabat Polri, Henry Yoso Minta Rizieq Shihab Ditangkap )

Kompas TV Polisi Selidiki Penghinaan Bendera Merah Putih saat Demo FPI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com