Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin di Jakarta Banyak Tempat Hiburan Rakyat

Kompas.com - 20/01/2017, 19:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin Ibu Kota memiliki banyak tempat hiburan untuk bermain bagi warganya. Hal tersebut disampaikan Ahok saat mengunjungi acara bakti sosial yang digelar DPD Golkar DKI di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2017).

Acara tersebut meliputi bakti sosial, sembako murah, serta pergelaran sejumlah wahana bermain hiburan rakyat. Ahok ingin acara-acara seperti bisa dibuat lebih banyak di Jakarta.

"Saya katakan acara seperti ini bagus, karena DKI harus banyak tempat-tempat hiburan," kata Ahok, Jumat sore.

Ahok kemudian menyambung niatnya itu dengan program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) gagasannya. Di DKI, lanjut Ahok, saat ini sudah dibangun 188 RPTRA.

"Kami juga bangun yang besar tahun ini, kita selesaikan yang di Lapangan Banteng. Nanti di sana rumputnya yang bisa buat olah raga 24 jam, di Blok S juga sama," ujar Ahok.

Tempat hiburan rakyat semacam itu, lanjut Ahok, akan menghidupkan pedagang kaki lima (PKL). Ia ingin PKL terdaftar di Pemprov DKI. Caranya dengan memiliki rekening Bank DKI.

Dengan begitu, Pemprov DKI bisa mendata dan menyalurkan bantuan untuk bantuan usaha secara tepat. Ahok menyatakan, Pemprov DKI mengalokasikan dana Rp 1 triliun untuk bantuan usaha.

Masih terkait hiburan, Ahok tahun ini ingin di Pasar Jaya terdapat bioskop. Bioskop ini, lanjut Ahok, disubsidi Pemprov DKI.

"Karena kalau di XXI (ada warga) enggak sanggup. Kita subsidi. Biar film nasional kita juga baik. Siapa tahu anak cucu kita jadi bintang film," ujar Ahok. (Baca: Ahok dan Setya Novanto Hadiri Acara "Bersyukur Jakarta")

Ahok juga memaparkan, selama kepemimpinannya bersama Djarot, Pemprov DKI sudah mensubsidi rakyat misalnya di sektor pendidikan dan kesehatan melalui KJP dan KJS. Pihaknya juga mensubsidi perumahan untuk rakyat melalui rusunawa.

"Banyak yang biasanya sewa Rp 500.000 - Rp 600.000 tapi (rusun) kami (yang) paling top ada lift-nya cuma Rp 450.000. Kemudian bisa naik bus enggak bayar. Ini sudah jalan semua," ujar Ahok.

Ahok juga memperhatikan penyandang disabilitas sehingga bisa ramah mendapat pelayanan transportasi Transjakarta.

"Penyandang disabilitas sehari sebelumnya telpon, besok dijemput diantar sampai ke stasiun terdekat," ujar Ahok. (Baca: Pemprov DKI Minta Mal Sediakan Lapak Gratis untuk PKL Berjualan)

Untuk harga beras di Jakarta Ahok menyatakan stabil. Ia mengakui untuk harga cabai masih mahal. Ahok akan mengupayakan agar harganya bisa murah.

Kompas TV Ahok Tepis Anggapan Hanya Berpihak ke Kalangan Atas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com