Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Suara untuk Pilkada DKI Jakarta Siap Didistribusikan

Kompas.com - 23/01/2017, 13:18 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta Mohamad Fadlilah mengatakan, surat suara yang akan digunakan untuk Pilkada DKI 2017 yang dikirim dari Makassar, Sulawesi Selatan, telah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (23/1/2017) pagi.

Saat ini, surat suara-surat suara tersebut tengah dikeluarkan dari kontainer untuk segera didistribusikan.

"Surat suara sudah tiba di Jakarta. Hari ini proses bongkar muat dari kontainer untuk didistribusikan ke KPU kabupaten/kota," ujar Fadlilah melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Fadlilah menuturkan, ada empat kontainer yang digunakan untuk mengangkut 7.292.619 surat suara yang dicetak PT Adi Perkasa selaku pemenang tender di Makassar. Belum semua surat suara tersebut dikeluarkan dari dalam kontainer.

"Sekarang masih proses bongkar-muat, belum ada yang jalan (untuk didistribusikan). Dari empat kontainer, yang sedang dibongkar muat dua kontainer," kata dia.

Setelah selesai dikeluarkan dari kontainer, surat suara itu diangkut menggunakan mobil box untuk didistribusikan ke KPU kabupaten/kota. "Pake box dikawal polisi," ucap Fadlilah.

Berikut tempat penyimpanan surat suara di masing-masing kabupaten/kota:

1. Jakarta Pusat: Gudang KPU Jakarta Pusat, Jalan Kalibaru Timur Dalam Nomor 74A-C, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen.

2. Jakarta Barat: Kantor KPU Jakarta Barat, Jalan C Nomor 38, Kelapa Dua, Kebon Jeruk.

3. Jakarta Timur: Gudang KPU Jakarta Timur, Jalan Angkur Nomor 16, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung.

4. Jakarta Selatan: Gudang KPU Jakarta Selatan, Jalan Kalibata Tengah, Kecamatan Pancoran.

5. Jakarta Utara: Kantor KPU Jakarta Utara, Jalan Baru Ancol Selatan Nomor 26, Sunter Agung, Tanjung Priok.

6. Kepulauan Seribu: Kantor KPU Kepulauan Seribu, Gedung Mitra Praja lantai 4, Sunter Agung, Tanjung Priok.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, setelah didistribusikan di KPU kabupaten/kota, surat suara itu akan disortir untuk mengecek ada tidaknya surat suara. Setelah itu, akan dilakukan pelipatan surat suara sebelum akhirnya didistribusikan ke TPS.

"Setelah itu akan dimasukkan ke kotak suara bersama perlengkapan lainnya, tinta, alat coblos, formulir-formulir, dan sebagainya. Setelah itu digembok, baru dikirim ke TPS," kata Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Menurut Sumarno, seluruh perlengkapan pemungutan suara akan sampai ke TPS pada H-2 pemungutan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com