Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Kurang Peminat, Kini "Pasukan Oranye" Diperebutkan

Kompas.com - 23/01/2017, 15:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kelurahan Jatinegara Ani Kurniani mengatakan, terdapat perbedaan kondisi saat proses penerimaan petugas pemelihara prasarana dan sarana umum (PPSU) di wilayahnya pada tahun ini dan tahun lalu. Perbedaan itu terletak pada antusiasme.

Ia mengatakan, pada tahun lalu, jumlah pelamar PPSU jauh lebih sedikit dari kuota yang tersedia. Bahkan, kata Ani, ada pelamar yang mengundurkan diri saat tahu pekerjaan utama dari petugas yang dikenal dengan istilah "pasukan oranye".

"Jadi memang banyak yang awal-awal setelah dia datang dan diperjelas tugasnya, beberapa terutama yang masih anak-anak (berusia muda) itu enggak jadi," kata Ani saat ditemui Kompas.com di Kantor Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Senin (234/1/2017).

Menurut Ani, selain membersihkan sampah di saluran air dan badan jalan, pasukan oranye juga harus siap ditugaskan jika permohonan bantuan dari RW.

"Kalau ada permohonan bantuan dari RW untuk kegiatan kebersihan, dia juga harus siap. Pokok utamanya itu," ujar Ani.

Keberadaan pasukan oranye mulai ada di Jakarta mulai awal 2016. Kuota maksimal di tiap kelurahan diketahui berjumlah 70 orang.

Setahun berselang, Ani menyebut jumlah pelamar pasukan oranye justru lebih banyak ketimbang kuota yang tersedia. Akibatnya, mereka harus melakukan proses seleksi yang ketat.

Data pihak Kelurahan Jatinegara menyebutkan, jumlah pelamar pasukan oranye tahun 2017 mencapai 150 orang, alias meningkat dua kali lipat lebih dibanding jumlah pelamar pada tahun

2016. Banyaknya pelamar yang tak berbanding dengan kuota itu kemudian menyebabkan ada sejumlah anggota pasukan oranye angkatan lama yang tidak lagi diterima karena dinilai tak lolos seleksi.

Mereka kemudian mendatangi Balai Kota untuk menyampaikan protes pada pekan lalu. Dalam proses penerimaan kini, Ani menyebut kemampuan fisik jadi pertimbangan utama. Karena tugas pasukan oranye akan banyak berkutat dengan kegiatan yang menguras fisik.

Menurut Ani, kemampuan fisik yang mereka pertimbangkan bukan fisik yang hanya melihat faktor usia. Namun, benar-benar kemampuan fisik dari sisi stamina.

Ani menyatakan banyak pelamar pasukan oranye yang berusia tua dan merupakan angkatan lama masih diterima pada tahun ini.

"Kalau misalnya tua tapi mumpuni, ya masuk," ujar Ani.

Kompas TV Pasukan Oranye Bersih-Bersih Usai Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com