Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Guiding Block” di Trotoar Jakarta Belum Sempurna, Ini Kata Bina Marga

Kompas.com - 26/01/2017, 07:58 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan guiding block atau jalur pemandu di trotoar DKI Jakarta belum sepenuhnya ramah penyandang tunanetra.

Masih banyak ditemui fasilitas yang terputus karena tiang. Terkait masalah ini, Pihak Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan bertahap membenahi.

“Memang belum sepenuhnya sempurna. Maka, pelan-pelan akan diperbaiki,” ujar Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Kelengkapan Prasarana Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Ricky Janus saat ditemui Kompas.com, Rabu (25/1/2017).

Sebelumnya, pengamat transportasi Djoko Setijowarno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/1/2017), mengatakan bahwa baru sedikit trotoar di wilayah Jakarta yang memiliki fasilitas guiding block sesuai standar. 

"Salah satu yang bagus dan sesuai standar ada di sepanjang Jati Baru sampai Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun sayangnya, ada juga yang terkesan dipasang asal. Bahkan terpasang tiang listrik di tengah," ujar Djoko.

(Baca juga: Pemasangan "Guiding Block" di Jakarta Dinilai Asal-asalan )

Ricky mengakui bahwa saat ini memang banyak jalur pemandu yang terputus karena ada tiang di bagian tengahnya. Hal itu terjadi karena pembangunan tiang dilakukan setelah guiding block selesai dibangun.

Dinas Bina Marga sudah memiliki program koordinasi dengan instansi terkait untuk perbaikan dan pemindahan existing facility—fasilitas yang sudah ada atau baru dibangun di trotoar—yang kebetulan bertabrakan dengan jalur pemandu.

“Pemanfaatan trotoar itu ada banyak. Selain untuk pejalan kaki, ada juga untuk existing facility, seperti tiang listrik, ruangan hijau, hingga rambu-rambu. Nah kami harus atur dan berkoordinasi dengan instansi terkait agar jalur pemandu bisa membuat nyaman para penyandang tunanetra,” kata Staf Seksi Perencanaan Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Junardi EY.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Jalur pemandu khusus penyandang tunanetra atau guiding block di Stasiun Manggarai. Foto diambil Kamis, (19/1/2017)

Saat ini, kata Junaedi, untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan proses. Lagi pula, masih ada trotoar yang lebarnya terbatas. Artinya, belum cukup untuk diberi fasilitas itu dalam satu trotoar.

“Ukurannya, mengikuti ukuran ergonomis manusia,” kata Junaedi lagi.

Ukuran ergonomis, kata Junaedi berhubungan dengan kenyamanan seseorang. Untuk trotoar, perincian pertimbangannya adalah minimal muat untuk dua orang bersimpangan di jalan, yakni 1,2 meter. Lalu, beri jarak 30 sentimeter (cm) agar ada jarak.

“Itu sudah 1,5 meter. Lalu, ditambah lagi dengan perabot jalan atau existing facility selebar 60 cm. jadilah 2,1 meter lebar (idealnya),” ujar Junaedi lagi.

Saat ini, kata Junaedi, secara bertahap, Bina Marga sudah memperlebar trotoar mengacu pada hitung-hitungan tersebut.

Namun, untuk fasilitas guiding block yang belum terpasang sesuai standar masih harus menunggu program yang disebutkan dia sebelumnya.

Fokus untuk penyandang disabilitas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com