Baru-baru ini, kata Ricky, lebar dan fasilitas trotoar atau ruang publik yang baru dibangun Dinas Bina Marga DKI Jakarta diujicobakan pada para penyandang disabilitas. Harapannya, pembangunan fasilitas bisa mendekati ideal.
“Saat kami buat sejenis mock-up—contoh awal—saat fasilitas baru terbangun 10 meter. Kami mengajak teman-teman dari Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) bersama para penyandang disabilitas untuk mencobanya. Mereka banyak kasih saran,” ujar Ricky.
(Baca juga: Sudahkah Pemasangan ?Guiding Block? di Jakarta Sesuai Standar?)
Saran terbagi dalam dua hal. Pertama datang dari penyandang tunanetra yang berharap jalur pemandu rata leveling-nya.
Lalu, apabila ada penghalang seperti tiang atau pohon, ada baiknya diberikan penanda berhenti (warning block—ubin berpola titik-titik).
“Masukan kedua datang dari pemakai kursi roda. Mereka berharap kemiringan trotoar tidak ekstrem. Turunan atau tanjakan sebaiknya dibuat landai. Hal-hal itu membantu kami untuk membuat fasilitas yang ideal bagi mereka,” kata Ricky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.