Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Ahok-Djarot Urus KJP Saja Tak Beres, apalagi Urus Jakarta

Kompas.com - 27/01/2017, 23:17 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap wajar jika Jakarta Angka Partisipasi Murni (APM)-nya melebihi angka APM nasional. Sebab, Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia.

"Ini Jakarta, 60 persen lebih perekonomian Indonesia di Jakarta dan bicara APM tadi di atas nasional, ya enggak perlu bangga. Wong Ibu Kota," ujar Anies saat debat kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).

Namun, Anies mempermasalahkan APM di Jakarta Utara lebih rendah ketimbang di Biak. Padahal di Jakarta Utara merupakan tempat tinggal dari cagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Untuk itu, Anies mempermasalahkan mengenai pasangan petahana yang membutuhkan waktu satu periode lagi untuk meningkatkan APM tersebut. Menurut Anies, urusan pendidikan merupakan urusan paling mendasar bagi warga.

Tak hanya itu, Anies juga menyinggung mengenai masih banyak warga Jakarta yang belum menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Bagaimana kita menitipkan Jakarta lima tahun lagi pada anda (Ahok-Djarot), ketika mengurusi ini saja tidak beres. Ini mendasar bagi semua keluarga di Jakarta. Memastikan anaknya bisa sekolah itu paling mendasar," kata Anies.

Kompas.com Quote Anies Baswedan saat debat kedua Pilkada DKI
Untuk itu, jika dia terpilih bersama cawagubnya, Sandiaga Uno, Anies akan merealisasikan program KJP Plus. Kartu tersebut tidak hanya bisa digunakan oleh anak yang bersekolah, kartu itu juga bisa digunakan untuk anak yang putus sekolah.

Agar penyebaran kartu itu dapat dirasakan oleh semua warga Jakarta, Anies akan memberi kewenangan bagi RT/RW untuk memberikannya kepada warga yang berhak. Sebab, RT/RW-lah yang menurut dia paling mengetahui permasalahan di lingkungannya masing-masing.

Quote Anies Baswedan saat debat kedua Pilkada DKI
"Karena mereka yang tahu mengenai masyarakat miskin di Jakarta. Sekolah bukan orang yang paling tahu tentang itu. Tugas guru mendidik di sekolah, untuk menjangkau warga miskin kita gunakan aparatur warga. Semua dapat KJP Plus," ujarnya.

Sebelumnya, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat mengatakan membutuhkan waktu lima tahun lagi untuk meningkatkan APM di Jakarta.

"Kami butuhkan waktu, lima tahun tidak cukup. Lima tahun kita akan tunjukkan bahwa anak-anak DKI betul betul unggul sampai dengan perguruan tinggi negeri, bukan hanya tingkat SMA," kata Djarot.

Kompas TV 3 Pasangan Cagub Adu Program Bidang Sosial Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com