Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politicawave: Debat Kedua, Anies-Sandi Dapat Respons Positif Terbesar dari "Netizen"

Kompas.com - 28/01/2017, 06:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Politicawave merekam respons netizen di media sosial secara detail selama acara debat kedua calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Jumat (27/1/2017) malam.

Menurut catatan Politicawave, pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mendapat respons positif dari netizen dengan sentimen positif sebesar 76 persen dan sentimen negatif 24 persen.

Pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, mendapatkan sentimen positif sebesar 69 persen dan sentimen negatif 31 persen.

Adapun pasangan nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, mendapat 46 persen sentimen positif dan 54 persen sentimen negatif.

Meski jumlah sentimen positifnya paling rendah, Ahok-Djarot tercatat menjadi pasangan yang paling banyak dibicarakan dengan 51 persen; disusul Anies-Sandi dengan 38 persen; sedangkan Agus-Sylvi hanya 11 persen.

Berikut statistik dari setiap segmen debat.

Segmen 1, jumlah percakapan tentang Agus-Sylvi mencapai 14,6 persen dengan sentimen postif 85 persen, dan 15 persen sentimen negatif. Sentimen positif yang diperoleh Agus-Sylvi terlihat dengan adanya tagar dukungan untuk keduanya dan penyampaian visi misi yang dianggap sistematis.

Sentimen negatif muncul karena Agus dianggap lupa hafalan yang diberikan ayahnya, Susilo Bambang YUdhoyono, dan Agus dianggap terlihat menghafal materi debat.

Untuk Ahok-Djarot, jumlah percakapan mencapai 49,2 persen dengan sentimen positif dan negatif sama-sama 50 persen.

Sentimen positif yang diperoleh Ahok-Djarot adalah saat dia menyampaikan visi Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, sedangkan sentimen negatifnya saat dia disindir lupa mengucapkan salam.

Lalu jumlah percakapan tentang Anies-Sandi mencapai 36,2 persen dengan sentimen positif mencapai 94 persen, dan negatif hanya 6 persen.

Sentimen positif yang diperoleh Anies-Sandi disebabkan adanya dukungan untuk Anies-Sandi dan pujian untuk ucapan Gong Xi Fa Cai untuk warga Tionghoa. Sementara isu negatif adalah karena gaya bicara yang dinilai normatif; melebihi waktu dan menyindir pasangan petahana.

Segmen 2, jumlah percakapan tentang Agus-Sylvi mencapai 14,75 persen dengan sentimen positif 91 persen berbanding 9 persen sentimen negatif. Sentimen positif yang diperoleh Agus-Sylvi karena Agus dianggap tenang, tegas dan memberikan jawaban yang lugas.

Namun sentimen negatif muncul karena Agus dianggap terlalu kaku, sindiran karena menyinggung militer, dan sindiran karena jawaban intervensi politik.

Untuk Ahok-Djarot, jumlah percakapan mencapai 50,16 persen dengan sentimen positif 56 persen dan sentimen negatif 44 persen. Sentimen positif yang diperoleh Ahok-Djarot karena adanya tagar #AhokDjarotBersih, PNS Jakarta yang dinilai telah melayani dengan baik, dan sikap mereka yang dianggap tidak menjatuhkan lawan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com