Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politicawave: Debat Kedua, Anies-Sandi Dapat Respons Positif Terbesar dari "Netizen"

Kompas.com - 28/01/2017, 06:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Adapun sentimen negatif karena Djarot dianggap menghafal, dan Ahok-Djarot dinilai tidak menggunakan hati saat menggusur.

Jumlah percakapan tentang Anies-Sandi mencapai 35,09 persen dengan sentimen positif 84 persen dan 16 persen sentimen negatif. Sentimen positif dilihat dari adanya pujian untuk program yang ditawarkan sedangkan sentimen negatif akibat adanya sindiran terhadap calon petahana, menyerang pribadi, dan Sandi dinilai menyampaikan jawaban yang tidak nyambung.

Segmen 3, jumlah percakapan tentang Agus-Sylvi mencapai 13,77 persen dengan sentimen positif 79 persen berbanding sentimen negatif 21 persen. Sentimen positif diperoleh Agus-Sylvi karena ide membersihkan sampah secara partisipatif, dan apresiasi karena berhasil mendebat Ahok-Djarot.

Sentimen negatif karena Sylvi dianggap hanya diam dan mencatat, pernyataan Agus yang dikaitkan dengan kinerja Sylvi selama menjadi PNS; dan sindiran dengan banyak perkataan Agus tentang ABS (asal bapak suka).

Jumlah percakapan tentang Ahok-Djarot mencapai 52,56 persen dengan sentimen positif 45 persen dan sentimen negatif 55 persen. Sentimen positif datang karena pemaparan mengenai subsidi air bersih; data yang tepat soal PNS; dan 77 trayek baru transportasi.

Sentimen negatif muncul karena saat ini masih banyak warga Jakarta yang belum mendapat akses air bersih; banyaknya serangan terhadap Ahok; dan adanya tagar #AhokPastiTumbang.

Jumlah percakapan tentang Anies-Sandi mencapai 33,67 persen dengan sentimen positif 81 persen dan 19 persen sentimen negatif. Sentimen positif datang dari penciptaan lapangan kerja dan program angkutan massal.

Sentimen negatif karena Anies-Sandi dinilai lemah implementasi konsep; fokus menyerang lawan; dan Sandi yang hanya membahas masalah lapangan kerja.

Segmen 4, jumlah percakapan tentang Agus-Sylvi mencapai 7,51 persen dengan sentimen positif 71 persen dan sentimen negatif 29 persen. Sentimen positif datang karena viralnya program-program yang disampaikan, sedangkan sentimen negatif muncul karena jawaban yang dinilai tidak relevan; cibiran karena DJarot yang tertawa mendengar jawaban Agus; dan jawaban Sylvi yang dianggap kurang oleh Anies-Sandi.

Jumlah percakapan tentang Ahok-Djarot mencapai 53,21 persen dengan sentimen positif 42 persen dan sentimen negatif 58 persen. Sentimen positif datang karena pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan, UU berbasis kinerja, dan reklamasi untuk kebaikan nelayan.

Lalu isu negatif muncul karena viralnya rapor buruk Pemprov DKI pada 2015; proses reklamasi yang tidak transparan; dan sindiran Ahok yang dinilai represif.

Adapun jumlah percakapan tentang Anies-Sandi mencapai 39,28 persen dengan sentimen positif 79 persen dan sentimen negatif 21 persen. Sentimen positif karena Anies-Sandi berbicara sesuai data dan adanya rencana mengembalikan pantai.

Sentimen negatif karena Anies-Sandi dianggap hanya mengikuti program Ahok, data yang digunakan data lama, dan adanya upaya Sandi menyindir Ahok melalui Sylvi.


Segmen 5, jumlah percakapan tentang Agus-Sylvi mencapai 8,10 persen dengan sentimen positif 62 persen dan sentimen negatif 38 persen. Sentimen positif karena adanya rencana membereskan bantaran sungai tanpa menggusur, sedangkan sentimen negatif karena Agus dinilai tidak memahami birokrasi, cibiran karena microphone yang mati, dan banyaknnya cibiran mengenai rencana menggeser tanpa menggusur.

Jumlah percakapan tentang Ahok-Djarot mencapai 50,38 persen dengan sentimen positif 45 persen dan sentimen negatif 55 persen. Sentimen positif disebabkan karena kebijakan penertiban bangunan di atas sungai, serta penyaluran beasswa dan KJP, sedangkan sentimen negatif karena Jakarta yang dinilai masih kotor dan program KJP yang dinilai masih bermasalah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com