Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana: Kalau Kita Dizalimi, Kita Maafkan, Enggak Usah Praperadilan

Kompas.com - 31/01/2017, 14:14 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, sempat menyinggung kasus dugaan korupsi pengelolaan dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk Kwarda Pramuka DKI Jakarta dan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz yang menyeret namanya.

Saat menyampaikan kata sambutan dalam acara yang diadakan tokoh masyarakat di Jakarta Timur, Sylviana terlebih dahulu menyebutkan sejumlah program kerja yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Sylviana mengatakan bahwa ia akan memerhatikan lansia yang ada di Jakarta.

Selanjutnya, Sylviana berujar bahwa cara lain yang akan dilakukannya untuk menyesejahterakan warga Jakarta adalah dengan memberikan 30 persen dana operasional wakil gubernur DKI untuk kebutuhan warga.

"Saya dan Mas Agus dapat dana operasional, kami nanti bareng-bareng mau potong 30 persen dana operasional kami," ujar Sylviana di Jakarta Timur, Selasa (31/1/2017). Sylviana juga berjanji akan memberikan keadilan bagi warga.

(Baca juga: Sylviana: Jadi Deputi Gubernur Gaji Rp 80 Juta, tetapi Ini Panggilan)

Ia bahkan sempat menyindir pemerintahan Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang menurut dia tegas terhadap rakyat kecil tetapi tidak tegas untuk warga kelas atas.

Dia mencontohkan kejadian saat seorang ibu mengeluhkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang malah dianggap maling oleh Basuki.

Menurut Sylviana, seorang pemimpin tidak boleh langsung curiga kepada warganya. Sylviana tiba-tiba menyinggung soal kasus dugaan korupsi yang menyeret namanya.

Sylviana menegaskan bahwa dana yang diberikan kepada Pramuka bukan dana bansos, tetapi dana hibah.

Soal dugaan korupsi anggaran Masjid Al Fauz, Sylviana mengaku tidak ikut memantau proses pembangunannya karena mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) selama sembilan bulan.

Sylviana mengatakan, kasus itu adalah bentuk kezaliman dari pihak yang tidak menyukainya.

"Urusan Pramuka itu hibah jadi bansos, soal wali kota Jakarta Pusat (pembangunan Masjid Al Fauz), orang saya Lemhanas, dikejar-kejar," ujar Sylviana.

"Enggak apa-apa, kalau kita dizalimi semoga yang menzalimi dapat hidayat, kita maafin Bu, enggak usah praperadilan, enggak sempat. Kan kita mau dengarnya (keluhan) masyarakat," ujar Sylviana.

(Baca juga: Penyidik Tanya ke Sylviana soal Proses Perencanaan Anggaran Al Fauz)

Pada Senin pekan lalu, Bareskrim Polri telah memeriksa Sylviana dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di kantor Walikota Jakarta Pusat serta memeriksa Sylviana atas kasus dana hibah Kwarda Pramuka pada 20 Januari 2017.

Kompas TV Polisi Temukan Unsur Pidana pada Kasus Masjid Al-Fauz
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com