Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 "Feeder" Transjakarta Siap Dioperasikan di 9 Terminal

Kompas.com - 31/01/2017, 15:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengoperasikan 26 bus feeder atau pengumpan Transjakarta di sembilan terminal.

Bus ini akan beroperasi 24 jam setiap harinya untuk mengantar jemput penumpang menuju terminal tipe A, seperti Terminal Pulogebang, Terminal Kalideres, dan Terminal Kampung Rambutan.

Kebijakan ini menyusul akan ditertibkannya bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) yang masih beroperasi di sembilan terminal ini.

Kepala Badan Pengeloa Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Elly Sinaga mengatakan, kebijakan ini dilakukan untuk menjawab keluhan calon penumpang yang akan menuju terminal tipe A, khususnya Terminal Pulogebang.

(Baca juga: Transjakarta Siap Beroperasi Penuh di Terminal Pulogebang)

Dia menambahkan, selama ini banyak warga mengeluhkan akses menuju Terminal Pulogebang yang masih terbatas.

Ke-26 bus feeder ini dioperasikan untuk menambah jumlah bus yang sebelumnya hanya 30. Semua feeder ini akan mulai dioperasikan pada Rabu (1/2/2017) besok.

"Izin operasional feeder kita keluarkan hari ini dan Rabu sudah bisa beroperasi," kata Elly Sinaga di kantornya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017)

Dengan dioperasikannya 26 feeder ini, ia berharap tidak ada lagi alasan calon penumpang untuk tidak naik bus AKAP dari Terminal Pulogebang.

Sebab, nantinya bus AKAP tidak boleh lagi beroperasi di luar terminal Tipe A.

Ada sembilan terminal yang tidak boleh lagi menerima bus AKAP, yakni Terminal Pulogadung, Rawamangun, Pinang Ranti, Lebak Bulus, Pasar Minggu, Tanjung Priok, Rawa Buaya, Tanah Merdeka, dan Terminal Grogol.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menambahkan, penempatan feeder tambahan ini akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Jika penumpang yang akan menuju terminal tipe A sedikit, penambahannya cukup dua atau tiga bus. Namun, jika penumpangnya cukup tinggi, bisa ditambah tujuh atau delapan bus.

"Penambahan feeder di terminal disesuaikan dengan kondisi penumpangnya. Operasionalnya juga disesuaikan dengan karakter keberangkatan bus AKAP yang beroperasi di terminal tipe A," kata Sigit.

Ia mencontohkan, jika bus AKAP di terminal tipe A ini waktu pemberangkatannya mulai pukul 05.00 maka feeder harus beroperasi dari pukul 03.00 atau 04.00 dini hari.

Jika untuk melayani kedatangan penumpang pada pukul 02.00 atau 01.00 dini hari, feeder harus sudah stand by di terminal tipe A.

(Baca juga: Transjakarta Diharapkan Tidak Hanya Layani hingga Bandara, tetapi Juga Kepulauan Seribu)

Ada tiga terminal tipe A di DKI yang menyiapkan bus AKAP, yaitu Terminal Pulogebang, Kampung Rambutan, dan Kalideres.

Adapun Terminal Terpadu Pulogebang melayani calon penumpang tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Bali dan daerah sekitarnya.

Terminal Kampung Rambutan melayani armada tujuan Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Sementara itu, Terminal Kalideres melayani calon penumpang tujuan Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com