JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa 65,8 persen responden puas dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Rinciannya, 10,3 persen responden mengaku sangat puas dan 55,5 persen mengaku cukup puas. Survei tersebut dilakukan pada 17-24 Januari 2017.
Sementara itu, responden yang kurang puas dengan kinerja Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot sebanyak 26,9 persen dan tidak puas sama sekali sebanyak 4,7 persen. Sisanya, 2,6 persen tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, dengan tingkat kepuasan tersebut, Ahok-Djarot memiliki kemungkinan untuk terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ada korelasi linear antara kepuasan dengan peluang kemenangan incumbent jika maju kembali," ujar Yunarto saat merilis hasil survei di Kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).
Dalam pengujian tersebut, Charta Politika meminta responden memilih program yang paling memuaskan dan program yang paling tidak memuaskan. Hasilnya, ada tiga program yang dinilai paling memuaskan dan bermanfaat.
"Jadi yang memang paling baik itu dari keseluruhan, nomor satu itu KJS (Kartu Jakarta Sehat), nomor dua KJP (Kartu Jakarta Pintar), nomor tiga pelayanan kelurahan," kata Yunarto.
Sementara itu, tiga program yang memiliki tingkat kepuasan paling rendah yakni pemberantasan korupsi, penanganan masalah kemacetan, dan penyediaan lapangan pekerjaan.
Survei Charta Politika ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 767 responden di enam wilayah di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal Charta Politika.