Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga soal Jalur Transjakarta Koridor XIII Ciledug-Tendean

Kompas.com - 03/02/2017, 21:25 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan layang khusus bus Transjakarta koridor XIII (Tandean-Ciledug) ditargetkan akan mulai beroperasi pada Juni 2017 mendatang. Diharapkan, dengan adanya jalur tersebut akan memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat.

Warga Ciledug, Jakarta Selatan berharap jalur tersebut bisa memecahkan masalah kemacetan yang kerap terjadi di wilayah itu. Salah satunya Nada (22), warga Paninggilan Utara, Ciledug berharap koridor XIII bisa menjadi andalannya untuk pergi kerja di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.

"Semoga dengan adanya jalur itu bisa lebih cepet sampe kantor kalau pas pagi. Biasanya aku kalau ke kantor dari rumah bisa sampai 2 jam," ujar Nada saat dijumpai Kompas.com di Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).

Wanita karir ini berharap halte-halte yang berada di Koridor XIII terintegrasi dengan Koridor lainnya yang sudah ada. Sebab, hal tersebut akan semakin membantunya pergi ke kantornya.

"Kalau harus turun dan jalan keluar masuk halte walaupun deket kan repot, apalagi kalau harus bayar lagi padahal masih di perjalanan yang sama," ujarnya.

Ia pun berharap satu-satunya koridor yang memiliki jalan sendiri ini tetap steril dan tidak dimanfaatkan oleh kendaraan lainnya.

"Bertahun-tahun kena macet untuk ke Jakarta ya, senang banget kalau nanti haltenya jadi mungkin tidak sampai sejam lebih lagi untuk ke Jakarta," kata Nada.

Akhdi Martin Pratama Kondisi jalan yang rusak di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan pada Jumat (3/2/2017).
Hal yang sama juga dirasakan oleh Hartono (48). Ia memercayai pembangunan koridor XIII bisa memecahkan persoalan kemacetan di wilayah Ciledug.

"Saya sih yakin ini (jalur koridor XIII) lebih cepet daripada lewat bawah. Kalau lewat bawah macetnya bikin tua di jalan," ujarnya seraya tertawa.

Namun, ia meminta agar nantinya ada petugas yang jaga di tiap pintu masuk dan keluar jalur tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar jalur tersebut tetap steril.

"Kalau enggak ada yang jaga ya sama aja boong. Nanti kalau kendaraan lain masuk jalur situ jadi macet-macet juga," ucap dia.

Selain Nada dan Hartono, warga Ciledug lainnya bernama Ferdy (32) ikut berkomentar. Ia sangat berharap agar proyek tersebut segera selesai. Sebab, kata dia, semenjak ada proyek tersebut Jalan Raya Ciledug semakin macet.

Apalagi, imbas proyek tersebut Jalan Raya Ciledug menjadi berlubang.

"Cepet-cepet deh diselesaiin proyeknya. Mungkin nanti saya kalau ke kantor mau coba naik Transjakarta kalau waktu tempuhnya lebih cepet dari naik motor," ucap dia.

Karyawan sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Blok M ini mengeluhkan mengenai tangga di beberapa halte di koridor tersebut yang cukup curam. Ia berharap nantinya ada eskalator ataupun lift di tiap haltenya.

"Coba lihat tuh yang di CSW tangganya tinggi banget. Kalau buat lansia sama kaum disabel kayanya enggak ramah deh," kata Ferdy.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal menargetkan pengoperasian jalur halte layang bus Transjakarta koridor XIII (Tandean-Ciledug) selesai Juni 2017 atau tepatnya saat ulang tahun Ibu Kota Jakarta.

Adapun koridor ini memiliki panjang 9,3 km yang akan berintegrasi dengan sejumlah moda transportasi darat lainnya seperti mass rapid transit (MRT). Yusmada menjelaskan, penyelesaian koridor tersebut sampai saat ini telah mencapai 93 persen.

Penyelesaian fisik bangunan ditargetkan selesai antara Februari-Maret 2017. Koridor XIII mulai dibangun pada 2014.

Kompas Video Penyelesaian Jalur Layang Transjakarta Koridor 13
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com