Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Sebut Firza Husein Ditekan untuk Akui "Chat" WhatsApp dengan Rizieq

Kompas.com - 03/02/2017, 23:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Firza Husein, Azis Januar, mengaku kliennya diintimidasi oleh pihak kepolisian terkait kasus chat WhatsApp yang diduga komunikasi antara dirinya dan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Firza diminta mengakui sosok dalam konten yang bernuansa pornografi tersebut adalah dirinya.

"Yang bersangkutan (Firza) disuruh mengakui, ditekan, disuruh mengakui tentang berita-berita yang menjadi viral itu. Padahal, itu berita tidak pernah ada," kata Azis saat dihubungi, Jumat (3/2/2017).

Menurut Azis, pemeriksaan yang dilakukan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, berisi pertanyaan-pertanyaan penyidik tentang skandal itu. Padahal, Firza dibawa ke Mako Brimob pada Selasa (31/1/2017) sebagai tersangka makar.

Penyidik disebut menanyakan percakapan Firza dengan Rieziq dan melalui pesan elektronik

"Iya, kita pertanyakan dong, ini motifnya apa? Kalau makar kok dari 20 pertanyaan, 9 pertanyaannya itu berkaitan dengan HRS (Habib Rizieq Shihab), terkait berita di viral, terkait dengan handphone, komunikasi dengan HRS. Ini enggak ada hubungannya kan. (Tapi) terus ada intimidasi dan tekanan dari pihak kepolisian untuk mengaku video di viral itu atau diproses," kata Firza. (Baca: Gerak Cepat Polisi Usut "Chat" WhatsApp yang Diduga Milik Rizieq-Firza)

Adapun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membantah ucapan pihak Firza.

"Tidak ada (intimidasi), kita pokoknya (melakukan pemeriksaan) secara profesional," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/2/2017).

Argo juga menjelaskan, saat ini penyidik berfokus memastikan keaslian dari video tersebut. Ahli digital forensik dan antropometri tengah memeriksa konten tersebut dengan fakta sebenarnya.

"Kita mencari bukti-bukti alat bukti melalui scientific, nanti ahli yang akan bicara," katanya. (Baca: Tubuh Firza Husein Akan Dicocokkan dengan Video "Chat" WhatsApp)

Kompas TV Polisi Tangkap Firza Husein Terkait Konten Porno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com