Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tema Kependudukan di Debat Pilkada DKI karena Banyak Warga yang "On-Off"

Kompas.com - 04/02/2017, 16:25 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Debat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta akan dilaksanakan Jumat (10/2/2017) mendatang dengan tema "Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup DKI Jakarta".

Tema kependudukan diambil tak lepas dari permasalahan administrasi kependudukan di Jakarta yang tak kunjung selesai. Hal itu berdampak pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada saat pemilihan umum akan dilaksanakan.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos menuturkan bahwa salah satu alasan mengapa permasalahan DPT adalah karena tingginya jumlah on-off warga Jakarta, atau yang kediamannya berpindah-pindah namun tidak memperbaharui data kependudukannya saat pindah.

"(Memilih tema debat tersebut) salah satunya masalah (kependudukan) besar sekali. On-off masyarakat kita sangat tinggi," kata Betty seusai acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2017).

Sementara itu, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Muhammad Jufri menyebutkan sejumlah permasalahan administrasi kependudukan jelang pemilu kepala daerah.

Pertama, adanya sejumlah orang yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama dalam DPT. Kedua, adanya satu orang yang terdaftar di lebih dari satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau terdaftar dua kali dalam satu TPS yang sama. Salah satunya TPS di daerah Cakung Timur, Jakarta Timur.

"Petugas PPS mengakui bahwa itu kesalahan. Itu hanya satu kecamatan saja di Cakung, belum tahu yang lain," kata Jufri Terkait temuan-temuan di lapangan soal masalah administrasi kependudukan, Bawaslu DKI telah melaporkannya kepada KPUD.

"Kami anggap ini adalah kekeliruan, ketidaksengajaan. Kecuali kalau masif, berarti ada kesengajaan," tuturnya.

Terkait hal tersebut, Pengamat Politik Sebastian Salang menilai masalah kependudukan merupakan hal yang baisa terjadi saat pemilu dan bukan hanya di Jakarta. Menurutnya, memang banyak sekali persoala yang sangat teknis terkait kependudukan.

Ia pun mengamini pernyataan KPU DKI yang menyebutkan bahwa perpindahan penduduk Jakarta menjadi salah satu alasannya.

"Di DKI Jakarta ini kan memang tingkat rotasi atau perpindahan tempat tinggal tinggi sekali. Dari Jakarta Timur bisa pindah Jakarta Barat, misalnya. Ini fenomena kota besar," ujar Sebastian.

"Karena itu memang ini menjadi tantangan, upaya me-manage supaya orang-orang seperti ini tidak kehilangan hak pilih," sambungnya. (Baca: Tema Debat Ketiga Cagub-Cawagub DKI soal Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup)

Sebuah negara modern, kata dia, selalu ditantang untuk memperbaiki sistem administrasi kependudukannya. Indonesia sendiri, masih memiliki permasalahan terkait Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik yang belum 100 persen tuntas.

Permasalahan e-KTP tersebut juga berdampak pada pelaksanaan Pilkada karena masih banyak orang yang belum memiliki e-KTP. Di Jakarta, misalnya, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa ada lebih dari 70.000 pemilih potensial yang belum memiliki e-KTP.

Ke depannya, ia berharap Bawaslu terus bekerja keras untuk melihat dimana kekurangan atau kelemahan yang dialami KPU dalam mengurus perihal status pemilih yang terkait dengan data kependudukan.

"Masukan teman-teman Bawaslu penting untuk perbaikan KPU juga," tuturnya.

Kompas TV Kejadian Unik dan Lucu di Debat Putaran Kedua Cagub Dki Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com