Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap "Blusukan" di Jaksel dan Jaktim, Ahok Kesampingkan Jakbar dan Jakpus?

Kompas.com - 05/02/2017, 08:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir empat bulan berjalannya masa kampanye, calon gubernur nomor pemilihan dua, DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kerap menyambangi daerah di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Sementara itu, untuk kunjungan ke daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Pada awal masa kampanye, Ahok pernah blusukan ke Kemayoran, Jakarta Pusat. Daerah di Jakarta Pusat lain yang pernah dikunjungi Ahok selama kampanye adalah Petojo Utara, Petojo Selatan, dan Kebon Jahe.

Sementara itu, di Jakarta Barat, Ahok tercatat baru blusukan di Rawa Belong dan Kedoya selama kampanye. 

(Baca juga: Cara Ahok dan Djarot Menyapa Pendukungnya dalam Konser "Gue 2")

Di Rawa Belong, blusukan Ahok tak kondusif. Sebab, sekelompok orang menolak kedatangannya. Ahok pun diamankan ke Polsek Kebon Jeruk dengan menggunakan angkot M24.

Kemudian, di Kedoya, Ahok tak turun dari mobilnya. Lokasi kampanye dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Mobil water cannon pun disiagakan di sana. Sebab, ada sekelompok orang yang menolak kehadiran Ahok.

Saat dikonfirmasi, Ahok mengatakan, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat sudah terbebas banjir sehingga ia jarang blusukan ke sana. 

"Saya pengin datangi tempat yang saya begitu aktif kerja lagi (jadi gubernur), langsung perintah (SKPD) dikerjakan karena anggaran 2017 sudah siap," kata Ahok, di sela-sela kampanyenya di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2017).

Ahok mengklaim, Pemprov DKI Jakarta sudah mampu mengatasi banjir di kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, apalagi setelah Pemprov DKI Jakarta terus membuka pintu air Manggarai Lama.

Dengan demikian, aliran air yang ditampung di Kanal Banjir Barat juga kencang.

"Jakarta Barat sama Jakarta Pusat mana pernah tergenang? Daerah Jakarta Selatan sama Jakarta Timur, daerah pinggiran yang masih banjir karena masalah normalisasi sungai atau ketutup tembok," kata Ahok.

Di sisi lain, Ahok tak mempermasalahkan jika elektabilitasnya di dua wilayah tersebut kecil. Ahok berseloroh, orang-orang di Jakarta sudah mengenal dirinya dan mengetahui kinerjanya.

"Misalnya, rumah kamu berpuluh-puluh tahun banjir terus sekarang enggak banjir, masak lo enggak tahu itu gara-gara gue? Jakarta ini begitu luas, bagaimana mau naikin suara? Kerja saja sudah," kata Ahok.

Pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok berpasangan dengan calon wakil gubernur, Djarot Saiful Hidayat.

Mereka diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

(Baca juga: Ingin Difoto Sambil Rangkul Ahok, Wanita Ini Disoraki)

Pesaingnya, ada Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang merupakan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan satu.

Mereka diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sementara itu, pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, diusung dua partai politik, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kompas TV Ahok Berkampanye di Depan Kader Perempuan PPP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com