Karena itu, Jokowi pun melakukan lobi-lobi. Beberapa partai akhirnya melunak. Kursi menteri akhirnya ada yang diserahkan pada partai seberang. Parlemen pun akhirnya lebih "bersahabat".
Harus kompromi
Kekuasaan itu memabukkan, karena itu jika terlalu banyak memegang kekuasaan maka ia akan membuat pemegangnya mabuk.
Politik itu juga berbagi kue, berbagi kekuasaan, supaya tidak ada yang terlewat sakit hati berkepanjangan hingga terbawa perasaan. Karena tidak ada lawan yang abadi.
Merangkul pihak yang berseberangan adalah sikap negarawan sejati karena ia sadar kepentingan negara lebih besar daripada kepentingan golongan, apalagi kepentingan sesaat.
Karena sejatinya, kita semua ini memiliki tujuan yang sama, untuk kebaikan negeri ini, untuk kebaikan kita bersama.
Jalin komunikasi
Founding father Amerika Serikat, James Madison pernah berkata, "if men were angels, no government would be necessary".
Kutipan itu relevan untuk mencermati kenapa manusia itu saling membutuhkan, tanpa melihat kebaikannya saja, tapi juga melihat keburukan yang pernah dia lakukan.
Keburukan untuk perhelatan politik, terlebih pilkada, seperti koreng yang gatal ingin digaruk. Padahal, di tubuh kita masih banyak yang lebih nikmat untuk diusap, bukan sekedar digaruk.
Terlepas dari persoalan hukum yang terjadi pada Ahok, dan kini juga Sylvi yang namanya terseret-seret, politik sandera itu tidak sehat. Memang, dalam memilih pemimpin itu sejatinya masyarakat harus tahu kualitas dan keberpihakan orang tersebut pada rakyat dan antikorupsi.
Publik juga tahu, hukum sering dijadikan pedang untuk menebas lawan politik, tak peduli siapa dia karena hukum sejatinya itu buta.
Kadang persoalan yang terjadi itu karena komunikasi yang tidak terjalin di antara pihak-pihak yang "bertikai". Karena itu, dibutuhkan kearifan dua pihak, atau beberapa pihak untuk meredam konflik dengan saling bertemu dan berkomunikasi.
Bukankah silaturahmi itu juga penting, selain supaya tidak ada salah paham juga merupakan perintah oleh agama.
Memulai silaturahmi untuk saling berkomunikasi memang tidak mudah, setidaknya berpikirlah untuk kepentingan yang lebih besar. Niscaya akan tercipta ketenangan dan kedamaian, percayalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.