Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Median: Elektabilitas Ahok-Djarot Naik karena Isu Penodaan Agama Mengendur

Kompas.com - 06/02/2017, 15:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Media Survei Nasional (Median) menunjukkan bahwa dukungan warga Jakarta untuk pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat kembali naik pada rentang waktu 29 Januari hingga 2 Februari 2017.

Berdasarkan hasil survei itu, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 29,8 persen responden, disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno 27,8 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 26,1 persen.

Sementara itu, 16,3 persen responden lainnya tidak memilih. Menurut Direktur Riset Median, Sudarto, dukungan warga untuk Ahok-Djarot kembali naik karena pemberitaan negatif terkait keduanya cenderung menurun.

Pemberitaan terkait kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok juga dinilai mengendur.

"Faktornya, tone berita negatif untuk Ahok (sapaan Basuki) dan Djarot menurun. Isu penodaan agama juga mulai mengendur, intensitas (pemberitaan) mulai berkurang," kata Sudarto di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).

(Baca juga: Survei Median: Agus-Sylvi 26,1 Persen, Ahok-Djarot 29,8 Persen, Anies-Sandi 27,8 Persen)

Survei Median menyasar 800 orang responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Metode pemilihan sampel dilakukan secara random dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dibiayai secara mandiri oleh pihak Median. Sudarto menyampaikan, pada November 2016, ada 78,8 persen responden dalam penelitian sebelumnya yang mengaku tidak suka dengan Basuki-Djarot.

Namun, pada bulan Januari hingga awal Februari 2017, jumlah responden yang tidak suka pasangan nomor dua itu turun menjadi 59,8 persen.

Selain itu, menurut Sudarto, isu penodaan agama oleh Basuki sudah mulai tertutup dengan isu mengenai kasus hukum yang menyeret nama calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor satu, Sylviana Murni.

Sebanyak 26,3 persen responden menyoroti kasus hukum yang menyeret Sylvi, disusul 11,8 persen responden yang menyoroti kasus dugaan penodaan agama, 5,6 persen responden soal pertentangan antara Basuki dan Ketua MUI Ma'ruf Amin, dan 3,4 persen responden menyoroti tentang calon gubernur nomor tiga, Anies Baswedan, yang dilaporkan ke KPK.

(Baca juga: Membandingkan Elektabilitas Cagub-Cawagub dalam Survei 5 Lembaga)

Selain kedua faktor itu, performa debat yang baik juga dinilai jadi nilai plus bagi Basuki-Djarot.

Sudarto menyampaikan, sebagian besar responden menilai, Basuki-Djarot memiliki performa yang baik pada debat pertama maupun kedua.

Dari data yang dipaparkan, untuk debat pertama, 44,9 responden menilai Basuki-Djarot paling baik, disusul 25,1 persen untuk Anies-Sandi, dan 15,9 persen untuk Agus-Sylvi.

Sementara itu, untuk debat kedua, 40,1 persen menganggap Basuki-Djarot tampil baik, kemudian 31,3 persen pilihan responden untuk Anies-Sandi, dan 11 persen untuk Agus-Sylvi.

Kompas TV Perang Survei, Penyokong Calon? - AIMAN Episode 101 Bagian 5
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com