JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menolak membeli dagangan yang dijual seorang warga di RT 007/03, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Ceritanya, Ahok tengah berjalan menyapa warga setempat. Kemudian di sisi kanan Ahok terdapat dua orang ibu yang menawarkan pecel ayam kepadanya.
"Pak, ayo Pak. Makan pecel saya, dibeli," kata Sugiyah, pedagang pecel tersebut kepada Ahok.
Mendengar itu, Ahok langsung menggelengkan kepalanya.
"Maaf Bu, tadi saya sudah makan. Sudah habis 1 ikan gurame dan 2 lele," kata Ahok tertawa.
(Baca: Istighosah Kebangsaan Nahdliyin Dipermasalahkan, Ini Kata Ahok)
Sugiyah kemudian mengatakan kepada Ahok bahwa lingkungan tempat tinggalnya masih terendam banjir karena kali di dekat tempat tinggalnya selalu meluap saat musim hujan.
Selain itu banyak sampah dari Pasar Induk Kramatjati yang menghambat saluran air tersebut.
"Tiap hujan, pasti masuk ke dalam rumah airnya. Tapi enggak lama surutnya," kata Sugiyah, yang menjajakan pecel ayam, pecel lele, dan pecel sayur tersebut.
Selain menolak makan pecel, Ahok juga menolak berkeliling Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dahlia. Lokasi blusukan Ahok tak jauh dari lokasi RPTRA Dahlia.
Saat itu, terlihat pengelola RPTRA berdiri di depan ruang publik tersebut. Mereka mengajak Ahok untuk masuk dan berkeliling ke dalam.
"Enggak (boleh), Bu. Terima kasih ya Bu sudah diawasi terus (RPTRA nya)," kata Ahok kepada pengelola RPTRA.
Kemudian mereka berfoto bersama di depan RPTRA Dahlia. Hingga pukul 15.05, Ahok masih berkampanye di sana.