Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ervan Hardoko
wartawan

Wartawan, peminat isu-isu luar negeri dan olahraga, meski tidak gemar berolahraga

Belajar Kerukunan di Pulo Geulis

Kompas.com - 07/02/2017, 16:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Panasnya pemilihan kepala daerah, khususnya di DKI Jakarta, membuat saya sebagai seorang warga ibu kota sedih sekaligus khawatir.

Ajang pemilihan kepala daerah yang sejatinya merupakan kesempatan warga untuk memilih pemimpin terbaik ternyata tak lebih menjadi ajang saling ejek, saling hina, saling fitnah, dan saling membuat aib.

Apalagi, hal-hal seperti perbedaan agama dan suku yang tak ada kaitannya dengan kualitas pribadi seorang manusia justru menjadi hidangan sehari-hari.

Hiruk pikuk tak bermutu yang mengancam keutuhan bangsa dan kerukunan antarwarga ini mengingatkan perjalanan saya beberapa tahun lalu.

Perjalanan sekitar enam tahun lalu ini, saya lakukan sehari sebelum hari raya Imlek. Saya ingin membagi kisah ini dan semoga menjadi pelajaran bahwa kerukunan dan kedamaian ada di atas segalanya.

 *******

Mungkin nama Pulo Geulis tak akan dikenal bagi mereka yang bukan penduduk Bogor atau bagi mereka yang belum pernah berkunjung ke tempat ini.

Apa itu Pulo Geulis?

Pulo Geulis atau dalam bahasa Indonesia berarti Pulau Cantik adalah sebuah pulau –status pulau untuk tempat ini masih diperdebatkan- yang terletak di aliran Sungai Ciliwung yang melintas tak jauh dari Terminal Bus Baranangsiang Bogor.

Pulau ini memiliki luas 1,5 km persegi, lima RT dan satu RW dan dihuni sekitar 2.500 orang penduduk, jadi sangat padat kondisinya.

Tempat yang padat ini didiami sebagian besar suku Sunda, sebagian lainnya suku Tionghoa dan sejumlah suku lain.

Selain berbagai suku, beberapa agama hidup dan berkembang di tempat yang konon adalah tempat peristirahatan para raja Kerajaan Pajajaran nun dahulu kala.

Dan ke tempat inilah saya berkunjung.

*******

Mencari Pulo Geulis di Bogor ternyata sangat mudah.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com